Monitorday.com – Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI), Ken Saito, untuk membahas peningkatan kerja sama di sektor industri manufaktur, terutama otomotif. Pertemuan ini berlangsung di Tokyo pada Jumat (21/6).
Dalam pertemuan tersebut, Agus memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan otomotif Jepang yang terus beroperasi dengan baik di Indonesia, termasuk melibatkan industri kecil dan menengah dalam ekosistem produksi otomotif.
Melihat kondisi positif ini, Agus mendorong peningkatan kerja sama dengan Jepang untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
“Saat ini rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 mobil per 1.000 penduduk. Saya yakin dalam waktu tidak terlalu lama bisa didorong untuk mencapai 150 mobil per 1.000. Karenanya, saya mengharapkan produk mobil dari Jepang dapat mengisi gap tersebut,” kata Agus.
Selain industri otomotif, Agus juga mendorong peningkatan kerja sama di sektor transisi energi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah membahas proyek prioritas dalam bidang transisi energi dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC) pada Desember 2023 di Jepang.
Agus juga mendorong penyelesaian perundingan substantif Protokol Perubahan Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Dalam kerangka IJEPA, kedua negara sudah menyelesaikan perundingan substantif Protokol Perubahan IJEPA.
Agus menekankan pentingnya IJEPA bagi kedua negara dan berharap dukungan METI Jepang untuk mendorong implementasi IJEPA dan program kerja sama New MIDEC (Manufacturing Industry Development Center).
Selain itu, kedua menteri membahas kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia di industri.
Agus memaparkan rencana pertukaran SDM industri antara Indonesia dan Jepang, yang memungkinkan SDM industri Indonesia mendapatkan pelatihan di Jepang dan membawa pengetahuan serta keterampilan yang lebih baik saat kembali.
Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Ken Saito, menyambut baik gagasan-gagasan yang disampaikan Agus.
Saito menyatakan bahwa METI fokus menyediakan anggaran untuk mendorong kerja sama dengan negara-negara Global South, termasuk Indonesia.
Saito mengakui bahwa Indonesia merupakan basis penting bagi produksi dan ekspor otomotif Jepang, dan investasi perusahaan otomotif Jepang di Indonesia menguntungkan kedua negara.
“Kami ingin meningkatkan kerja sama untuk memperkuat daya saing industri otomotif di Indonesia. Kami mendukung secepatnya diskusi mengenai isi kerja sama yang lebih detail di tingkat direktur jenderal,” ujarnya.
Kedua menteri dijadwalkan bertemu kembali pada Agustus mendatang untuk membahas kelanjutan kerja sama di sektor industri kedua negara.