Connect with us

News

Kena Mental Akibat Perang, Begini Penampakan Tentara Penjajah Israel dan Jumlah yang Alami Cacat

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com –Jumlah tentara Israel yang cacat telah melampaui 70.000 untuk pertama kalinya, termasuk 8.663 yang terluka setelah dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Hal ini dilaporkan oleh Channel 7 Israel, dikutip Senin (24/6/2024).

Saluran tersebut mengonfirmasi bahwa jumlah tersebut menerima perawatan di departemen rehabilitasi Kementerian Pertahanan, dengan mencatat bahwa 35% dari mereka mengalami masalah mental sementara 21% mengalami cedera fisik. Saluran tersebut mengatakan departemen rehabilitasi Kementerian sedang bersiap menerima sekitar 20.000 cedera baru pada akhir tahun 2024.

Menurut Saluran tersebut, data yang diberikan oleh Konferensi Medis Israel menunjukkan bahwa lebih dari seribu pria dan wanita baru yang terluka dirawat di bangsal setiap bulan untuk menerima perawatan. Sekitar 95% dari mereka adalah pria dengan sekitar 70% dari mereka adalah tentara cadangan, dan setengahnya berusia antara 18 dan 30 tahun.

“Menurut analisis yang dilakukan oleh para spesialis, sekitar 40% dari mereka yang terluka yang akan dirawat di rumah sakit pada akhir tahun ini mungkin menghadapi berbagai reaksi mental, termasuk kecemasan, depresi, stres pascatrauma, dan kesulitan dalam adaptasi dan komunikasi,” demikian laporan tersebut, Senin (24/6/2024).

“Dari sekitar 70.000 tentara cacat yang dirawat di bangsal rehabilitasi, 9.539 menderita reaksi pascatrauma dan mental,” katanya.

Channel 7 dalam laporannya menyebut departemen rehabilitasi pada Kementerian Pertahanan Israel sedang bersiap menerima sekitar 20.000 korban luka tambahan akibat perang yang terus berkecamuk, hingga akhir tahun 2024 ini.

Menurut laporan itu, data yang diberikan oleh Konferensi Medis Israel menunjukkan bahwa lebih dari 1.000 tentara mendapatkan perawatan bulanan, dengan 95 persen di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan 70 persen di antaranya merupakan tentara cadangan. Separuh dari mereka berusia antara 18-30 tahun.

Disebutkan juga bawah 20 persen di antaranya mengalami reaksi mental dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

“Menurut analisis yang dilakukan oleh para spesialis, sekitar 40 persen korban luka yang akan dirawat di rumah sakit pada akhir tahun ini kemungkinan menghadapi berbagai reaksi mental, termasuk kecemasan, depresi, stres pasca-trauma dan kesulitan dalam adaptasi dan komunikasi,” demikian bunyi laporan itu.

“Dari sekitar 70.000 tentara penyandang disabilitas yang dirawat di bangsal rehabilitasi, sebanyak 9.539 personel di antaranya mengalami reaksi pasca-trauma dan reaksi mental,” imbuh laporan tersebut.

Pada 7 Juni lalu, seorang tentara Israel yang diidentifikasi bernama Eliran Mizrahi menghabisi nyawanya sendiri, setelah dia dipanggil kembali untuk berperang di Jalur Gaza saat dia menderita PTSD dan mengalami dua cedera.

Sebuah studi terbaru oleh para peneliti menyebut pada Maret lalu bahwa lebih dari setengah juta warga Israel  berisiko terkena PTSD setelah perang yang memakan banyak korban jiwa berkecamuk di Jalur Gaza.

Pada pertengahan April lalu, menurut laporan situs berita berbahasa Ibrani Walla, militerIsrael  mengakui bahwa lebih dari 2.000 tentara, polisi, dan personel keamanan telah dinonaktifkan sejak awal perang berkecamuk di Jalur Gaza.

“Persentase orang-orang yang mengalami kesulitan tidur meningkat dari 18,7 persen pada musim panas lalu, menjadi 37,7 persen, meningkat sebesar 101 persen sementara laporan soal mereka yang mengalami stres berat meningkat menjadi 43,5 selama perang, peningkatannya sekitar 78 persen,” demikian laporan Institut Keselamatan dan Keamanan pada Kementerian Tenaga Kerja Israel  pada April lalu.

Sejak perang pecah antara Israel  dan Hamas  pada 7 Oktober tahun lalu, rentetan serangan terus dilancarkan militer Tel Aviv terhadap Jaur Gaza. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sedikitnya 37.343 orang tewas dan sekitar 85.372 orang lainnya luka-luka di daerah kantongPalestina tersebut.Sekitar 1,7 juta orang lainnya terpaksa mengungsi akibat perang di Jalur Gaza.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



News7 hours ago

PLN Sabet Penghargaan Communications Strategist Award 2024

Sportechment8 hours ago

STY Buka Akademi Sepak Bola di Indonesia, Cetak Bibit Unggul untuk Timnas

News8 hours ago

Pesan Mendikdasmen di Acara Penguatan Karakter Duta SMA 2024

Sportechment9 hours ago

Sabar/Reza Lolos ke Final China Masters 2024: Perjalanan Mimpi yang Jadi Nyata

Sportechment9 hours ago

Duh! Erling Haaland Terancam Penjara di Swiss, Kasusnya Jadi Sorotan

Sportechment11 hours ago

Roziana Cindy Rilis Single “Paling Sejati”, Libatkan Musisi Ade Govinda

Sportechment11 hours ago

Gandeng Sang Kekasih, Maarten Paes Nikmati Liburan di Bali

Perkebunan1 day ago

PTPN IV Regional III Raih SNI Awards 2024 Berkat Kategori Ini

News1 day ago

Wapres Gibran Minta PPDB Zonasi Dihapus, Mendikdasmen Respon Begini

Sportechment1 day ago

Wow! Neymar Beli Penthouse Seharga Rp 866 Miliar di Dubai

Sportechment1 day ago

Kata-kata Bojak Hodak Usai Persib Bandung Sukses Amankan 3 Poin di Kandang

Sportechment1 day ago

FIFA Club Management Workshop, Erick Thohir: Perkuat Posisi Sepak Bola Indonesia di Pentas Dunia,

Ruang Sujud1 day ago

Luar Biasa! Trump Pilih Sosok Muslim Ini Sebagai Anggota Kabinet

News2 days ago

Presiden Iran Umumkan Kepindahan Ibukota Dari Teheran

Ruang Sujud2 days ago

Keren! Mahasiswa UGM Gelar Deklarasi Anti Miras

Ruang Sujud2 days ago

Alhamdulillah! Ribuan Narapidana Maroko Ini Jadi Penghafal Al Qur’an

News2 days ago

ICC Terbitkan Surat Penangkapan, Benjamin Netanyahu Resmi Jadi Buronan

News2 days ago

Mendikdasmen Soal Kelas Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan

Sportechment2 days ago

Erick Thohir: Timnas Indonesia Raksasa yang Tertidur

Migas2 days ago

Perkuat Ketahanan Energi, Pertamina Rampungkan Terminal LPG Bima