Monitorday.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya dukung pembangunan berkelanjutan dengan konsep ESG: Environmental (lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata kelola perusahaan), Selasa (26/6).
Hal itu diungkapkan Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif bahwa mulai 25 Juni 2024, kantor PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menerapkan hari tanpa kendaraan bermotor dengan cara wajib bersepeda saat masuk area kawasan kerja setiap hari Selasa.
“Penerapan ini dilakukan dan diterapkan bersamaan dengan hari tanpa kendaraan bermotor bagi seluruh karyawan guna mendukung kelestarian lingkungan dengan bersepeda saat masuk area kawasan kerja setiap hari Selasa,” ujarnya.
Disebutkan, PT KAI Daop 8 Surabaya serempak untuk gunakan jenis kendaraan yang diperbolehkan masuk di halaman kantor Daop 8 Surabaya dengan cara bersepeda dan kendaraan yang bersumber dari tenaga listrik seperti sepeda listrik, motor listrik, maupun mobil listrik.
Sementara itu, Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo jelaskan adanya kegiatan wajib bersepeda ini adalah langkah mendukung pembangunan berkelanjutan dengan konsep ESG atau fokus pada kegiatan Environmental (lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata kelola perusahaan).
Tentunya, penerapan ESG sendiri memiliki peranan penting sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan lingkungan sehat, sejalan dengan program pemerintah serta termasuk dalam penyusunan rencana jangka panjang perusahaan KAI.
“Tujuannya, sebagai wujud langkah nyata untuk mendukung kelestarian lingkungan dalam menjalankan proses bisnis perusahaan,” tambahnya.
Wisnu juga tambahkan upaya lain yang dilakukan KAI Daop 8 Surabaya dalam implementasikan mendukung ESG yakni penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa stasiun, serta mengurangi penggunaan limbah plastik.
“Hal dimaksud dilakukan PT KAI berkaitan dengan penggunaan PLTS atau solar panel tersebut terdapat di Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasarturi, Stasiun Malang, Stasiun Wonokromo, dan Stasiun Bojonegoro,” ungkapnya.
Dikatakannya, penggunaan solar panel ini merupakan upaya transisi energi yang dilakukan KAI dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk suplai energi listrik di berbagai aset KAI, yang telah menghemat penggunaan listrik 7 – 9 persen.
Selain itu, lanjut Wisnu upaya transisi energi yang dilakukan KAI dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) juga bagian bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan bersih, sehat, dan tentunya dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
“KAI tidak hanya fokus dengan pelayanan pelanggan yang optimal. Namun, KAI konsisten mengedepankan prinsip-prinsip ESG dalam menjalani bisnis sehingga dapat menciptakan ekosistem transportasi berkelanjutan,” tuturnya.
Untuk itu, sebut Wisnu melalui penerapan ESG, KAI bukan hanya menjadi pelopor dalam transportasi berkelanjutan. Melainkan, turut andil berperan dalam menciptakan nilai jangka panjang untuk semua pemangku kepentingan.
“KAI menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap penerapan Environmental Social Governance (ESG) dengan tujuan kinerja positif berperan dalam menciptakan nilai jangka panjang untuk semua pemangku kepentingan,” pungkasnya.