Monitorday.com – Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mempromosikan literasi dan inklusi keuangan syariah, fokusnya adalah pada perempuan dan ibu agar terhindar dari risiko kejahatan siber seperti pinjaman online dan judi online.
Tribuana Tunggadewi, Direktur Compliance & Human Capital BSI, dalam pernyataan resmi di Jakarta, Sabtu (29/6) menekankan pentingnya peran ibu sebagai pengatur keuangan di rumah tangga dan perlunya pemahaman mendalam tentang produk keuangan.
“Dalam bank syariah, ada produk seperti wakaf yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah kita meninggal. Ini mencakup kebutuhan finansial, sosial, dan spiritual,” ujar Dewi, menjelaskan beberapa produk seperti cicilan emas untuk kebutuhan darurat.
BSI telah melakukan program pemberdayaan sejak tahun 2021, termasuk Program Ibu Tangguh selama pandemi COVID-19, yang memberikan bantuan kepada ibu-ibu yang suaminya meninggal karena COVID-19 di sekitar Jabodetabek.
Selain itu, BSI juga meluncurkan Program Pembiayaan Mawar Emas untuk membantu masyarakat di sekitar masjid agar terhindar dari rentenir, serta Program Pembiayaan Bank Wakaf Mikro untuk masyarakat pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Dewi menambahkan bahwa BSI berkomitmen untuk mengembangkan UMKM dan telah bekerja sama dengan BSI Maslahat untuk mengelola dana zakat yang disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pada BSI International Expo 2024, BSI berhasil memfasilitasi pengusaha perempuan seperti Capli Sambal Ijo Aceh untuk mendapatkan pesanan internasional, menunjukkan dukungan bank dalam pemdampingan dan pengembangan bisnis.
Program Bundaku juga merupakan inisiatif BSI untuk meningkatkan literasi keuangan melalui komunitas ibu dan perempuan sebagai Duta Literasi Keuangan, dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang produk keuangan dan menghindari penipuan keuangan.