Monitorday.com – Isu mengenai demurrage kembali menyoroti Perum BULOG setelah sebelumnya disinggung dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR.
Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi, menjelaskan bahwa demurrage atau keterlambatan bongkar muat merupakan bagian dari risiko handling komoditas impor yang tidak bisa dihindarkan.
Dalam rapat pada 20 Juni 2024, Bayu Krisnamurthi menguraikan beberapa faktor yang memengaruhi demurrage, seperti cuaca buruk, kepadatan arus pelabuhan, dan libur buruh.
Menurutnya, demurrage adalah biaya yang sudah seharusnya dihitung dalam kegiatan ekspor impor sebagai konsekuensi logis dari operasi tersebut.
“Kami selalu berusaha meminimalkan biaya demurrage dan mengintegrasikannya ke dalam perhitungan pembiayaan perusahaan pengimpor atau pengeskpor,” ujarnya.
Rapat tersebut dipimpin oleh Budhy Setiawan dari Partai Golongan Karya, yang menyatakan bahwa demurrage adalah biaya rutin dalam ekspor impor dan tidak seharusnya menjadi sorotan berlebihan.
Sementara itu, terkait dengan isu mark up yang dilaporkan, Perum BULOG menjelaskan bahwa perusahaan Vietnam yang disebut-sebut tidak pernah memberikan penawaran harga pada tahun ini, meskipun sebelumnya terdaftar sebagai mitra potensial.
Mokhamad Suyamto, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG, menegaskan, “Perum BULOG tidak memiliki kontrak impor dengan perusahaan Tan Long Vietnam pada tahun ini.”
Menyikapi situasi ini, pakar hukum dari Partai Amanat Nasional, Shanti Dewi Mulyaraharjani, menyoroti pentingnya asas praduga tak bersalah dalam menanggapi tuduhan terhadap Perum BULOG.
Sastra impor beras Perum BULOG direncanakan mencapai 3,6 juta ton pada tahun 2024, dengan total impor hingga Mei mencapai 2,2 juta ton. Langkah-langkah impor dilakukan secara berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan pasokan nasional.
Dengan demikian, Perum BULOG terus melakukan negosiasi dengan pihak terkait untuk menghitung dan mengelola total biaya demurrage yang dikeluarkan, sambil mempertimbangkan berbagai faktor termasuk pertanggungan asuransi dan jalur pengiriman.