Monitorday.com – Indonesia, melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mendukung peran perempuan di sektor maritim dalam sidang International Maritime Organization (IMO) Council ke-132 di London, Inggris.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Antoni Arif Priadi, selaku ketua delegasi Indonesia, menyatakan dukungan terhadap proposal Tiongkok terkait revisi Surat Edaran Dewan IMO mengenai International Maritime Prize (IMP).
“Dukungan ini akan memperkuat komitmen dan pengakuan peran perempuan dalam agenda kesetaraan gender di sektor maritim,” ujar Antoni dalam keterangan di Jakarta, Selasa (9/7).
Sidang IMO Council ke-132, yang berlangsung pada 8-12 Juli di Markas Besar IMO di London, dihadiri oleh delegasi Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub.
Antoni menuturkan, sidang tersebut dipimpin oleh Victor Jimenez Fernandez dari Spanyol dan berfokus pada agenda strategi, perencanaan, reformasi IMO, manajemen sumber daya, anggaran 2025-2026, konsolidasi teks konvensi-konvensi IMO, serta laporan dari beberapa sidang komite sebelumnya.
Indonesia menjadi co-sponsor pada tiga dokumen penting dalam sidang tersebut, yakni: Dokumen C132/15, Protection of Vital Shipping Lanes, Developments in the Cooperative Mechanism for the Straits of Malacca and Singapore, bersama Malaysia dan Singapura.
“Pada tahun 2023, Singapura menjadi tuan rumah pertemuan CF 14, TTEG 46, dan PCC 14, yang dilanjutkan dengan Extended TTEG 46 pada 30 Januari 2024,” kata Antoni.
Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan pada 21-25 Oktober 2024 di Bali dan saat ini menjabat Ketua Sekretariat Aids to Navigation Fund (ANF) untuk periode 2022-2024.
Dokumen C132/16(d)/1: External Relations, IMO Awards, Improving the Recognition of Women Contributing to the Work of the Organization, yang melaporkan nominasi calon penerima International Maritime Prize tahun 2023 dan IMO Honors for Exceptional Bravery at Sea tahun 2024.
Dokumen C132/21/3: Supplementary Agenda Items, if Any (d) Consideration of the Recognition, Observance and Designation of Eid al-Fitr and Eid al-Adha as Official Holidays at IMO.
Di sela-sela persidangan, Indonesia juga melaksanakan beberapa agenda, termasuk depositori Instrumen Ratifikasi Amendemen Konvensi IMO 2021 dan promosi pengusulan Particularly Sensitive Sea Area (PSSA) Selat Lombok.
Antoni menambahkan bahwa Indonesia mengusulkan Dr. Chandra Motik Yusuf Djemat dan Carmelita Hartoto untuk menerima IMO Gender Equality Awards tahun 2025.