Monitorday.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya memperkuat kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta dalam pengembangan energi panas bumi melalui dukungan terhadap penyelenggaraan 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, berharap acara ini akan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kolaborasi, mengidentifikasi peluang baru, dan merumuskan strategi bersama dalam menghadapi tantangan industri panas bumi saat ini.
“Kami berharap sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dapat memperkuat industri panas bumi di Indonesia dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi semua sektor perekonomian nasional,” ujar Eniya di Jakarta, dikutip Kamis (11/7).
Menurut PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), pemanfaatan panas bumi di Indonesia baru mencapai 2,4 gigawatt (GW), atau sekitar 10 persen dari total potensi 23,9 GW.
Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia (API), Julfi Hadi, menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi panas bumi yang besar namun menghadapi berbagai tantangan kompleks dalam pengembangannya.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah, industri, akademisi, maupun masyarakat, untuk meningkatkan industri panas bumi di Indonesia.
Dengan tema “Powering Together: Stakeholder Unity in Geothermal Innovation and Acceleration”, Julfi menegaskan pentingnya kolaborasi untuk memaksimalkan manfaat sumber daya panas bumi.
Ia juga menyoroti pentingnya kebijakan pemerintah yang mendukung, seperti pemberian insentif fiskal dan kerangka regulasi yang jelas, untuk membuka peluang investasi yang lebih besar dalam pengembangan proyek panas bumi.
Julfi juga menekankan perlunya inovasi teknologi melalui kolaborasi industri, lembaga riset, dan perguruan tinggi untuk mendukung pemanfaatan energi panas bumi secara efisien dan berkelanjutan.
Edukasi kepada masyarakat tentang potensi dan manfaat panas bumi juga penting untuk meningkatkan pemahaman dan mendukung penerimaan sosial terhadap proyek-proyek panas bumi.
“Hanya melalui kolaborasi yang erat, kita dapat mengoptimalkan potensi panas bumi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi yang berkembang sambil mendukung visi transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan,” kata Julfi.
Ketua Panitia Pelaksana 10th IIGCE 2024, Boyke Bratakusuma, menambahkan bahwa acara tersebut dirancang untuk membuka dialog dan kolaborasi antara para pemangku kepentingan guna mengoptimalkan peluang pembangunan panas bumi dan mendukung transisi energi bersih.
Acara ini juga bertujuan mempromosikan kemajuan terbaru dalam teknologi panas bumi, manajemen proyek, serta skema bisnis yang dipimpin oleh para ahli industri.
The 10th IIGCE 2024 dijadwalkan berlangsung pada 18-20 September 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).