Monitorday.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa luas areal perkebunan kopi di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 1.268.905 hektare, dengan produksi rata-rata mencapai 756.097 ton.
Dalam pernyataannya di Lampung, Mentan menjelaskan bahwa produksi kopi Indonesia merupakan yang terbesar keempat di dunia, berkontribusi sebesar 6 persen dari total produksi kopi global.
Secara spesifik, Indonesia menghasilkan kopi dengan komposisi 91 persen robusta dan 9 persen arabika. Nilai ekspor kopi dari tahun 2020 hingga 2022 mengalami peningkatan signifikan sebesar US$ 326.451 atau 40 persen, dari sebelumnya US$ 821.932 menjadi US$ 1.148.383. Volume ekspor juga naik sebesar 58.201 ton atau 15 persen, dari 379.354 ton menjadi 437.555 ton.
Mentan Amran juga menyoroti provinsi Lampung sebagai salah satu kontributor utama dalam produksi kopi nasional. Provinsi ini menempati posisi kedua terbesar dengan luas perkebunan mencapai 155.165 hektare dan produksi sebesar 108.069 ton, yang didominasi oleh kopi robusta.
“Penting untuk dicatat bahwa petani kopi di Lampung Barat banyak menerapkan teknologi sambung pucuk dalam budidaya kopi robusta, yang menghasilkan produktivitas rata-rata 1,1 ton per hektare. Angka ini melampaui produktivitas rata-rata nasional sebesar 0,813 ton per hektare,” jelas Mentan.
Pernyataan Mentan ini menunjukkan peran penting Indonesia dalam pasar global kopi, serta upaya terus meningkatkan produksi dan ekspor untuk mendukung perekonomian nasional, terutama di sektor pertanian.