News
Kerjasama Strategis IBC dan ITDC Turunkan Emisi Karbon
Kolaborasi ini diawali dengan proyek percontohan penggunaan kendaraan operasional berupa shuttle bus listrik dan motor listrik dengan stasiun penukaran baterai. Langkah ini bertujuan untuk mendukung kegiatan pariwisata di kawasan ITDC, The Nusa Dua Bali.
Published
4 months agoon
Poin penting :
- Pengurangan Emisi Karbon di Sektor Pariwisata: Indonesia menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 50% di sektor pariwisata pada tahun 2030 melalui penggunaan kendaraan listrik seperti shuttle bus dan motor listrik dengan stasiun penukaran baterai, serta penggunaan energi terbarukan seperti panel surya dan sistem penyimpanan energi.
- Kolaborasi Strategis antara IBC dan ITDC: Indonesia Battery Corporation (IBC) dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), bagian dari InJourney Group, bekerja sama untuk mengimplementasikan ekosistem hijau di The Nusa Dua, Bali, dengan pilot project penggunaan kendaraan listrik untuk mendukung kegiatan pariwisata.
- Manfaat Kendaraan Listrik di Pariwisata: Penggunaan kendaraan listrik di sektor pariwisata membawa manfaat signifikan, seperti pengurangan emisi karbon, efisiensi energi, pengurangan kebisingan, dan dukungan terhadap penggunaan energi terbarukan. Pilot project ini diharapkan menjadi model untuk dikembangkan di kawasan pariwisata lain di Indonesia.
PENGGUNAAN kendaraan listrik di sektor pariwisata, seperti yang dilakukan di kawasan The Nusa Dua, Bali, bertujuan untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh transportasi. Kendaraan listrik seperti shuttle bus dan motor listrik dengan stasiun penukaran baterai diimplementasikan sebagai bagian dari upaya ini.
Manfaat penggunaan kendaraan listrik di sektor pariwisata antara lain pengurangan emisi karbon, karena kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi karbon saat beroperasi, sehingga dapat mengurangi polusi udara dan dampak negatif terhadap lingkungan. Kendaraan listrik juga lebih efisien dalam penggunaan energi dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil. Selain itu, kendaraan listrik cenderung lebih tenang sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi wisatawan. Penggunaan sistem penyimpanan energi dan panel surya sebagai sumber daya untuk kendaraan listrik mendukung penggunaan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Kolaborasi antara IBC dan ITDC di The Nusa Dua, Bali ini merupakan bagian dari pilot project untuk menguji dan mengembangkan ekosistem hijau di sektor pariwisata. Pilot project ini akan mengumpulkan data dan masukan terkait pengalaman pengguna kendaraan listrik, yang akan digunakan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi penggunaan kendaraan listrik di masa depan. Selain itu, proyek ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di kawasan pariwisata lain di Indonesia, seperti The Mandalika di Lombok dan The Golo Mori di Labuan Bajo.
indonesia menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 50% di sektor pariwisata pada tahun 2030, sebuah langkah ambisius yang disambut baik oleh dunia usaha. Tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Indonesia Battery Corporation (IBC) dan InJourney sebagai Holding BUMN dalam sektor pariwisata pada 29 April 2024, kini IBC dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), bagian dari InJourney Group, sepakat untuk mengakselerasi implementasi ekosistem hijau di The Nusa Dua, Bali.
Kolaborasi ini diawali dengan proyek percontohan penggunaan kendaraan operasional berupa shuttle bus listrik dan motor listrik dengan stasiun penukaran baterai. Langkah ini bertujuan untuk mendukung kegiatan pariwisata di kawasan ITDC, The Nusa Dua Bali.
Direktur Hubungan Kelembagaan dan Komersial IBC, Reynaldi Istanto, menyampaikan, “Salah satu peran IBC adalah mempercepat dan menciptakan pasar dengan membangun ekosistem hijau di Indonesia agar target pengurangan emisi dapat tercapai. Tugas kami adalah membantu pencapaian target pengurangan emisi di Indonesia, di mana dalam sektor pariwisata, ITDC menjadi mitra kami dalam aplikasi penggunaan kendaraan listrik. Saat ini IBC menyiapkan motor listrik dengan stasiun penukaran baterai dan shuttle bus listrik untuk operasional pelayanan pariwisata di Nusa Dua ini.”
Selain kendaraan listrik, kerjasama ini akan diperluas ke penggunaan energi lain seperti sistem penyimpanan energi untuk kebutuhan cadangan daya dan panel surya, e-bus, mobil listrik, dan lain sebagainya. “Penggunaan kendaraan operasional berupa motor listrik beserta stasiun penukaran baterai dan shuttle bus listrik merupakan langkah awal dari upaya besar kami di sektor pariwisata. Selanjutnya, akan terus dikembangkan ke dalam bentuk energi lain agar capaian target pengurangan 50% di sektor pariwisata dapat tercapai,” tambah Reynaldi.
Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka, menegaskan, “ITDC sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata di Indonesia berkomitmen mewujudkan pariwisata berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya ramah lingkungan di The Nusa Dua. Kolaborasi ini bertujuan menjadikan kawasan tersebut sebagai contoh Bali Energi Bersih, didukung oleh Pemerintah Provinsi Bali. ITDC telah mengimplementasikan program ekosistem hijau, termasuk penggunaan kendaraan motor listrik, serta penggunaan energi surya dalam operasional ITDC. Kolaborasi dengan IBC juga akan ditingkatkan untuk penggunaan lebih banyak EV dan energi ramah lingkungan dengan penyimpanan energi baterai di masa depan.”
Penggunaan kendaraan bertenaga listrik di sektor pariwisata dapat memberikan manfaat berupa pengurangan emisi karbon. Menurut studi Lenzen (2018), sektor pariwisata di seluruh dunia menyumbang sekitar 8% dari total emisi global. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah berkomitmen mengurangi emisi karbon di sektor pariwisata sebesar 50%, dan peta jalan pengurangan ini sudah ditetapkan.
Selain di kawasan Nusa Dua Bali, IBC dan ITDC juga berencana mengembangkan kerjasama di wilayah ITDC lainnya seperti The Mandalika, Lombok dan The Golo Mori, Labuan Bajo. Kolaborasi antara IBC dan ITDC akan terus dikembangkan dalam mewujudkan ekosistem energi baru di sektor pariwisata. Proyek percontohan di kawasan The Nusa Dua ini diharapkan dapat menggerakkan sektor pariwisata hijau, sambil mengumpulkan masukan terkait pengalaman pengguna, sehingga kenyamanan pengguna kendaraan listrik berbasis baterai dapat ditingkatkan dan akhirnya ekosistem hijau sektor pariwisata dapat terbangun.