Monitorday.com – Gregoria Mariska Tunjung mengakui beban berat yang dia rasakan saat menghadapi Kim Ga Eun pada babak 16 besar Olimpiade 2024.
Setelah empat wakil Indonesia di cabang badminton gagal lolos dari fase grup dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tersingkir di perempat final pada Kamis (1/8), Gregoria menjadi satu-satunya harapan tersisa untuk Indonesia.
Dalam pertandingan yang berlangsung sengit, Gregoria berhasil mengalahkan Kim Ga Eun dengan skor 21-4, 8-21, dan 23-21. Usai laga, Gregoria mengungkapkan rasa berat yang dia tanggung.
“Pertandingan kali ini beban cukup besar, karena di Olimpiade saya tinggal sendiri. Saya takut tidak bisa memberikan yang terbaik. Di set kedua saya melakukan beberapa kesalahan tapi bisa bangkit di set ketiga,” kata Gregoria, usai pertandingan yang berlangsung selama 55 menit.
Selanjutnya, Gregoria akan menghadapi tantangan berat di babak perempat final melawan Ratchanok Intanon.
“Saya mau istirahat dulu, karena jujur lega tapi di sisi lain otaknya juga berat banget. Semoga besok bisa recovery yang bagus. Masuk babak 8 besar, saya punya target itu, percaya dulu sama diri sendiri kalau saya bisa berusaha keras, berusaha maksimal juga,” ujar Gregoria, seperti dikutip dari rilis PBSI.
Pertandingan melawan Ratchanok Intanon yang dijadwalkan pada Sabtu (3/8) akan menjadi ujian berat bagi Gregoria. Meski Ratchanok tidak lagi berada di posisi puncak peringkat tunggal putri dunia, atlet Thailand ini tetap memiliki kemampuan teknis dan pengalaman yang sangat berharga.
Gregoria sendiri hanya berhasil menang sekali dari sembilan pertemuan melawan Ratchanok, yakni dalam ajang Piala Uber 2024.
Ratchanok diharapkan akan tampil maksimal, mengingat posisinya sebagai satu-satunya harapan Thailand di sektor tunggal putri, setelah Supanida Katethong kalah dari Akane Yamaguchi dalam laga 16 besar.
Pertandingan ini akan menjadi kunci bagi Gregoria untuk melanjutkan perjuangannya dan menjadi harapan terakhir Indonesia dalam cabang olahraga badminton di Olimpiade 2024.