Monitorday.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi salah satu alat pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, sekaligus mengendalikan inflasi, khususnya inflasi pangan.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menekankan bahwa program GPM sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.
“Seperti yang sering disampaikan oleh Presiden RI, pemerintah harus hadir untuk memastikan ketersediaan pangan sepanjang waktu, merata di seluruh wilayah, dan dengan harga yang terjangkau. Melalui GPM, dari hulu hingga hilir, mulai dari petani ternak hingga masyarakat luas, semua mendapatkan harga yang baik dan wajar,” kata Arief di Jakarta, Sabtu (3/8).
Bapanas juga mengajak semua pemangku kepentingan di sektor pangan, baik di pusat maupun daerah, untuk mendukung upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan sebagaimana diarahkan oleh Presiden RI, guna menciptakan harga yang wajar di semua tingkat produksi.
“Selain menciptakan ekosistem pangan yang baik dari hulu hingga hilir, GPM juga berperan dalam pengendalian inflasi. Kami menjaga inflasi pangan agar tidak melebihi target 2,5 persen plus minus 1 persen. Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen, inflasi pangan yang berada di bawah 5 persen akan menjadi pencapaian yang sangat baik,” tambah Arief.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi nasional pada Juli 2024 mencapai 2,13 persen (year on year/yoy), turun dari 2,51 persen pada Juni 2024. Inflasi pada kategori volatile food juga menurun dari 5,9 persen pada Juni menjadi 3,6 persen pada Juli 2024. Beras menjadi salah satu komoditas utama yang menyumbang inflasi sebesar 0,47 persen (yoy).
Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP), yang mengukur tingkat kesejahteraan petani, masih terjaga di atas 100, dengan NTP Tanaman Pangan pada Juli 2024 mencapai 108,32, naik dari 106,20 pada Juni 2024.
Arief menyatakan bahwa pemerintah, melalui berbagai kementerian dan lembaga, terus bekerja sama untuk mendukung produksi pangan dan menjaga stabilitas pascapanen.
Dalam pelaksanaannya, Badan Pangan Nasional bekerja sama dengan dinas terkait di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta berbagai pemangku kepentingan seperti asosiasi, pelaku usaha pangan, dan organisasi masyarakat.
Hingga 2 Agustus 2024, sebanyak 6.116 Gerakan Pangan Murah telah dilaksanakan di 37 provinsi dan 477 kabupaten/kota dengan dukungan dari APBN, APBD, maupun secara mandiri.
Arief juga mengapresiasi dukungan dan peran aktif pemerintah daerah, pelaku usaha pangan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, termasuk dalam rangka menyambut peringatan HUT ke-79 RI dan HUT TVRI, yang ditandai dengan pelaksanaan GPM serentak di 16 stasiun TVRI di daerah dan pusat.