Cinta, sebuah kata yang seringkali diucapkan dan terdengar indah dalam syair-syair pujangga. Namun, cinta tidak hanya sekadar kata-kata atau rayuan-rayuan manis di sore hari. Cinta bukan hanya tentang kebersamaan di malam minggu. Cinta adalah perasaan yang mampu mengubah hidup seseorang, membuatnya siap berkorban apa saja.
Sayangnya, tidak semua pemuda memahami esensi sejati dari cinta. Terlalu banyak yang terjebak dalam cinta semu, dalam hubungan yang belum saatnya untuk mereka jalin. Mereka tenggelam dalam dramatisasi cinta yang sering tergambar di film-film Barat dan Korea. Cinta bisa membutakan siapa saja yang terkena panahnya.
Tidak ada yang salah dengan perasaan cinta itu sendiri. Ini adalah naluri yang Allah anugerahkan kepada setiap manusia. Namun, seringkali kita lupa bahwa Allah juga memberikan jalan agar cinta itu menjadi halal dan berkah.
Di zaman modern ini, pengaruh film-film Barat dan Korea telah begitu besar, hingga menjadi contoh perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pemuda terbuai oleh kisah cinta remaja yang sering diperlihatkan dalam film-film tersebut. Mereka merasa romantisme ini memberikan warna baru dalam hidup mereka.
Namun, mereka lupa bahwa cinta yang belum saatnya dirajut hanya akan membawa malapetaka dan kesengsaraan, baik dalam dunia maupun akhirat. Allah telah mengingatkan kita berkali-kali, apakah kita bersedia belajar dari-Nya? Firman-Nya dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, itu merupakan perbuatan keji dan buruk” (Q.s. Al-Isra:32).
Jadi, saudaraku, jika cinta telah menyentuh hatimu, peliharalah cinta itu dengan kesabaran. Jika kamu seorang laki-laki, beranikan diri untuk mencari izin dari wali cintamu dan halalkan dia dalam ikatan pernikahan. Jika kamu seorang perempuan, tahanlah dirimu dengan taat kepada Allah. Jangan terburu-buru terbawa oleh kata-kata manis dan janji-janji.
Cintamu harus dinaungi oleh kesabaran dan ketaatan kepada Allah. Jika cinta telah muncul namun belum ada kesiapan untuk menikah, maka pelihara cinta itu dalam kesabaran dan penantian. Jagalah cinta tersebut karena Allah, mencintainya dalam diam, atau bahkan melepaskannya karena Allah sambil mempersiapkan dirimu untuk masa depan yang lebih baik di hadapan-Nya.
Cinta di hadapan Allah adalah hal yang agung. Jangan pernah mengorbankan cinta itu hanya karena ingin merasakannya dengan cepat. Jika kamu menjaga cintamu dengan kesabaran, dan jika kamu mampu meraihnya dalam keridhoan Allah, maka kamu akan menuai berkah dan pahala yang melimpah, tanpa kamu sadari.
Ada begitu banyak nikmat yang Allah anugerahkan jika kamu menjalani cinta tanpa terlibat dalam pacaran. Bahkan, kamu bisa mendapatkan cinta dari seseorang yang membangun hubungan itu karena Allah, sama seperti cara kamu memandangnya.