Monitorday.com – Asosiasi Bisnis dan Usaha Mikro Kecil Menengah (ABDSI) menyatakan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perlu dilibatkan dalam program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto.
Ketua Umum ABDSI, Cahyadi Joko Sukmono, mengungkapkan bahwa keterlibatan UMKM dalam program ini akan memberikan dorongan signifikan bagi perkembangan bisnis UMKM, terutama di sektor makanan dan minuman.
Menurut data ABDSI, 60 persen UMKM di berbagai daerah beroperasi di sektor makanan dan minuman, yang menunjukkan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi.
Dalam keterangannya di Jakarta pada Senin, (12/8) Cahyadi juga menekankan pentingnya memastikan bahwa produk UMKM memenuhi standar kualitas serta mengembangkan jaringan produksi.
Ia menambahkan, penggunaan bahan baku lokal dan memastikan ketersediaannya merupakan langkah penting dalam memperluas jaringan produksi.
Pendekatan ini diyakini tidak hanya dapat menekan biaya produksi, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta memperkuat ekosistem bisnis secara lebih luas.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian mengungkapkan potensi besar penyerapan produk dari industri kecil dan menengah (IKM) dalam program makan siang gratis yang akan diluncurkan oleh pemerintahan mendatang.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, menegaskan bahwa komoditas agribisnis lokal memiliki potensi besar untuk diintegrasikan dalam program ini.
Menurut Reni, program tersebut dapat meningkatkan kinerja sektor industri makanan dan minuman, yang selama ini menjadi pendorong utama pertumbuhan industri pengolahan nonmigas.
Data pemerintah menunjukkan bahwa pada triwulan pertama 2024, sektor industri makanan dan minuman menyumbang 39,91 persen dari PDB industri pengolahan nonmigas, atau 6,47 persen dari total PDB nasional.
Kemenperin mencatat bahwa saat ini terdapat sekitar 1,7 juta unit usaha IKM pangan yang menyerap sekitar 3,6 juta tenaga kerja di Indonesia.