Monitorday.com –
Kita sering berandai-andai agar realitas sesuai dengan keinginan kita, meski hanya sesaat.
Nabi Muhammad SAW tidak menyukai umat Islam sering mengucapkan kata “seandainya.”
Rasulullah SAW bersabda bahwa kata “seandainya” dapat membawa pada perbuatan setan.
Syekh Shaleh Ahmad asy-Syaami menjelaskan bahwa kata “seandainya” tidak memiliki manfaat sama sekali.
Meskipun diucapkan, kata “seandainya” tidak dapat mengubah apa yang sudah terjadi.
Ungkapan “seandainya” bisa berkonotasi negatif dan mencerminkan sikap lemah serta malas.
Allah membenci sikap lemah, tidak mampu, dan malas, seperti disebutkan dalam sebuah hadis.
Sikap tangkas dan cerdas adalah melakukan usaha yang membawa pada keberhasilan.
Berikhtiar meraih manfaat dunia dan akhirat adalah penerapan hukum kausalitas yang ditetapkan Allah.
Sikap tangkas dan cerdas membuka pintu kebaikan, sementara sikap lemah dan malas mendekatkan diri pada setan.
Orang yang malas dan lemah sering berangan-angan, namun tidak produktif dan tidak membawa keberhasilan.
Sifat malas dan lemah adalah pangkal bencana, termasuk dalam melakukan maksiat karena lemahnya iman.