Monitorday.com – Retreat Kabinet Merah Putih yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, resmi ditutup hari ini, dengan kepulangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang disambut meriah oleh masyarakat.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat soliditas kabinet dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
Wakil Presiden Gibran menjadi tokoh pertama yang keluar dari Akmil pada pukul 09.35 WIB, diiringi dengan tradisi militer Jajar Pasukan dan drum band dari Taruna Akmil.
Ia menyempatkan diri menemui masyarakat yang telah menunggu di Gerbang Utama Akmil sejak pagi. Dengan antusias, warga menyambutnya, dan Gibran membagikan susu serta buku sebelum melanjutkan perjalanan.
Rombongan kabinet mulai meninggalkan Akmil dengan dua kelompok. Kelompok pertama berangkat pada pukul 10.00 WIB dan kelompok kedua pada pukul 10.50 WIB, di mana Presiden Prabowo menjadi yang terakhir meninggalkan lokasi sekitar pukul 10.53 WIB, menggunakan mobil dinas putih RI-1 jenis Maung.
Kehadiran Presiden Prabowo disambut sorakan dari masyarakat yang antusias. Ia terlihat melambaikan tangan dan memberi hormat dari jendela atap mobil dinasnya, menambah suasana meriah di sepanjang jalan.
Kepala Kantor Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyampaikan bahwa retreat ini berlangsung sejak 24 Oktober 2024, dengan tujuan membangun semangat kebersamaan dan kekompakan kabinet.
“Kami berkomitmen untuk mewujudkan visi pemerintahan ini,” ungkapnya.
Selama tiga hari retreat, anggota kabinet terlibat dalam berbagai kegiatan seperti senam pagi, sarapan bersama, latihan baris-berbaris, serta pengarahan dari Presiden dan Wakil Presiden mengenai isu-isu penting seperti pencegahan korupsi dan reformasi birokrasi.
Masyarakat berharap semangat yang terbangun dalam retreat ini dapat membawa perubahan positif, terutama dalam sektor ekonomi dan pembangunan nasional.
Salah satu warga, Tut Wuri Handayani, seorang guru di SMPN 4 Kota Magelang, berharap bahwa pemerintahan baru ini akan memajukan pendidikan dan sumber daya manusia, serta meningkatkan rasa nasionalisme generasi muda.
“Kami ingin generasi muda mengenal dan menghargai para pemimpin bangsa,” tuturnya.