Monitorday.com – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menilai perlu adanya regulasi yang jelas untuk mengatur penjualan minuman keras (Miras) secara daring.
Hal ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus penyalahgunaan konsumsi Miras di DIY.
Menurutnya, saat ini belum ada aturan khusus terkait transaksi Miras online, sehingga sulit dilakukan pengawasan.
“Bupati wali kota punya kewenangan untuk itu bisa menerbitkan ketentuan,” kata Sultan.
Sultan menekankan bahwa peraturan perlu diperbarui agar peredaran Miras online dapat dikontrol.
“Jangan sampai karena tidak ada peraturan peredaran online, anak-anak minum-minuman keras,” ujarnya.
Masalah ini, kata Sultan, telah menjadi keresahan masyarakat akibat peredaran Miras yang tidak terkendali.
Sultan menyebut bahwa peraturan yang ada sudah ketinggalan zaman dan perlu pembaruan.
Sri Sultan juga memanggil seluruh bupati/walikota di DIY untuk membahas peredaran Miras ini.
Ia mengatakan sudah ada kesepakatan untuk mengambil langkah strategis dalam menangani peredaran Miras.
“Aturan daring itu dikeluarkan, sehingga kita punya alasan yang lebih kuat untuk mengatur peredaran,” ujarnya.
Sultan menjelaskan bahwa penjualan Miras daring sering dilakukan oleh pihak yang tidak memiliki izin.
Menurut Sultan, penegakan hukum harus tegas namun tetap adil agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Ia juga menegaskan pentingnya keputusan segera dari bupati/walikota terkait aturan baru Miras daring.
“Saya harap dalam minggu ini sudah ada keputusan dari Bupati dan Wali Kota yang mengatur peredaran ini,” tegas Sultan.
Langkah ini dianggap penting untuk merespons perkembangan zaman dan menekan peredaran Miras ilegal.
Di DIY, diharapkan angka peredaran Miras ilegal dapat ditekan dan generasi muda terlindungi dari pengaruhnya.
Forum Komunikasi Yogyakarta Bersatu (FKYB) turut menyuarakan keprihatinan atas peredaran Miras di DIY.
Waljito dari FKYB menyebut bahwa setiap kekerasan di DIY seringkali dipicu oleh Miras.
Waljito menginginkan kolaborasi antar pemerintah daerah untuk mengatasi peredaran Miras yang tidak terkendali.