Monitorday.com – Pertemuan antara Fatah dan Hamas dimulai di Kairo untuk membahas pembentukan komite gabungan di Gaza.
Seorang pejabat keamanan Mesir menyatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menyatukan Palestina.
Komite yang dibahas akan bekerja sama dengan Otoritas Palestina.
Anggota komite akan mencakup perwakilan dari pihak independen.
Pejabat itu menyatakan bahwa Fatah dan Hamas menghargai langkah Mesir dalam membentuk komite publik.
Upaya rekonsiliasi ini dihadapkan pada tantangan dalam isu Palestina.
Sebelumnya, dialog rekonsiliasi antara berbagai faksi Palestina diadakan di Beijing pada Juli.
Dialog di Beijing menghasilkan dokumen yang menyerukan pembentukan pemerintah berdasarkan kesepakatan nasional.
Pemerintah tersebut diharapkan mampu mengendalikan Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Wakil ketua politik Hamas, Mousa Abu Marzook, menyebut deklarasi itu sebagai langkah menuju rekonsiliasi.
Deklarasi juga dianggap sebagai jalan menuju pembentukan negara Palestina merdeka.
Yerusalem direncanakan menjadi ibu kota negara Palestina yang merdeka.
Perselisihan antara Fatah dan Hamas dimulai setelah Hamas memenangkan pemilihan parlemen pada 2006.
Hamas mengambil alih kekuasaan di Jalur Gaza setelah kemenangan tersebut.
Perbedaan pandangan antara kedua pihak menyebabkan konflik militer.
Konflik tersebut belum terselesaikan hingga saat ini.