Monitorday.com – Donald Trump, yang baru saja terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat dalam Pemilu 2024, mencatatkan sejumlah rekor penting yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah politik AS.
Kemenangan Trump pada Rabu (6/11) menandai babak baru yang penuh kontroversi, sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai figur yang memecahkan dua rekor besar.
Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan oleh beberapa media besar AS, Trump berhasil meraih sekitar 51 persen suara atau setara dengan 71 juta suara populer. Selain itu, ia juga memperoleh 277 suara elektoral dari total 538 suara, memastikan kemenangannya dalam kontestasi pilpres kali ini.
1. Presiden dengan Status Terdakwa
Trump memecahkan rekor pertama dengan terpilih sebagai presiden meskipun masih berstatus terdakwa. Ini menjadikannya presiden pertama dalam sejarah AS yang menghadapi tuntutan hukum saat terpilih.
Sejumlah kasus hukum sedang membelitnya, mulai dari pemakzulan terkait Pemilu 2020, kasus pidana terkait uang tutup mulut, hingga tuduhan penyembunyian dokumen rahasia negara.
Hakim di New York dijadwalkan untuk menjatuhkan hukuman kepada Trump pada akhir November, setelah Pemilu 2024, dalam upaya untuk menghindari kesan bahwa persidangan bisa mempengaruhi hasil pemilu. Namun, pengacara Trump diperkirakan akan mengajukan permohonan penundaan hukuman dengan alasan bahwa Trump telah terpilih sebagai presiden terpilih.
2. Kembali Menjadi Presiden Setelah Sebelumnya Mundur
Trump juga mencatatkan rekor sebagai mantan presiden yang kembali terpilih untuk menjabat setelah sebelumnya meninggalkan Gedung Putih. Hal ini menjadikannya presiden kedua dalam sejarah AS yang kembali menjabat setelah masa jabatan sebelumnya, sebuah pencapaian yang belum terjadi dalam lebih dari 130 tahun.
Sebelumnya, Grover Cleveland adalah satu-satunya presiden yang tercatat kembali menjabat untuk periode kedua setelah sempat tidak menjabat, yakni pada tahun 1885 hingga 1889, lalu kembali pada 1893 hingga 1897.
Dengan kemenangan ini, Trump akan memulai masa jabatan keduanya pada 2024 mendatang, setelah sebelumnya menjabat pada periode 2016-2020.
Kemenangan Trump ini membuka babak baru dalam politik Amerika Serikat, yang dipenuhi dengan ketegangan hukum dan politik. Sebagai presiden terpilih yang kontroversial,
Trump menghadapi tantangan besar dalam memimpin negara yang terbagi dan menghadapi berbagai isu domestik dan internasional yang kompleks.