News
Polri Rekrut 2.600 Orang Asli Papua, Akan Dikerahkan di Program Polisi Mengajar
Published
1 week agoon
Monitorday.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, singgung masalah pemerataan pendidikan untuk masyarakat di daerah 3T atau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Untuk menuntaskan hal tersebut, bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kemendikdasmen menggagas program Polisi Mengajar.
“Sudah ada kesepahaman dengan bapak Kapolri untuk nanti ada program polisi mengajar,” katanya di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) Jalan Trunojoyo 3, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024) ditulis Rabu (13/11/2024).
Sejak menjabat sebagai Mendikdasmen, Mu’ti memang menjelaskan bila visinya adalah memberikan pendidikan untuk semua. Kehadiran program Polisi Mengajar menjadi komitmennya untuk layanan pendidikan yang menjangkau seluruh anak Indonesia.
Polri Rekrut 2.600 Orang Asli Papua, Akan Dikerahkan di Program Polisi Mengajar
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, singgung masalah pemerataan pendidikan untuk masyarakat di daerah 3T atau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Untuk menuntaskan hal tersebut, bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kemendikdasmen menggagas program Polisi Mengajar.
“Sudah ada kesepahaman dengan bapak Kapolri untuk nanti ada program polisi mengajar,” katanya di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) Jalan Trunojoyo 3, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024) ditulis Rabu (13/11/2024).
Sejak menjabat sebagai Mendikdasmen, Mu’ti memang menjelaskan bila visinya adalah memberikan pendidikan untuk semua. Kehadiran program Polisi Mengajar menjadi komitmennya untuk layanan pendidikan yang menjangkau seluruh anak Indonesia.
“Ini bagian dari komitmen kita untuk bagaimana memberikan layanan pendidikan untuk semua. Bagi siapapun anak-anak Indonesia dimanapun mereka berada,” tambah Mu’ti.
Polri Sedang Rekrut 2.600 Orang Asli Papua
Program ini juga disambut baik oleh Kapolri Listyo Sigit. Menurutnya program ini akan berguna untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat Papua.
Sebelumnya program polisi mengajar memang sudah dimiliki Polri. Biasanya dilakukan oleh petugas yang menjadi Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) atau anggota yang ada di wilayah Papua.
Listyo menyampaikan pihaknya sedang merekrut kurang lebih 2.600 personel yang merupakan orang asli Papua. Setelah pembinaan mereka akan berdinas di Papua untuk membantu program Kemendikdasmen.
Tidak akan dilepas begitu saja, petugas akan dibekali skill keterampilan mengajar.
Kemendikdasmen dan Polri sepaham bila pemerintah bisa mengerahkan tenaga pendidik orang asli Papua yang sudah ada. Namun, kesejahteraannya harus didukung dan kualitasnya ditingkatkan.
“Di sana juga sebenarnya ada tenaga-tenaga pendidik dari orang asli Papua yang bisa dibiayai. Dengan biaya tersebut sehingga kemudian ditingkatkan kualitasnya,” ujar Listyo.
Melibatkan peran orang asli Papua diharapkan bisa membuat pembelajaran pada siswa semakin efektif. Sebab mereka paham betul terkait masalah yang terjadi di lapangan.
Polisi ke Sekolah
Selain Polisi Mengajar, Kemendikdasmen dan Polri juga menggodok program untuk menangani kenakalan pelajar RI. Program ini bernama Polisi ke Sekolah.
Kapolri menjelaskan program ini bisa berbentuk materi penyuluhan tentang ketertiban masyarakat yang masuk ke dalam kurikulum atau ekstrakurikuler. Sehingga kejahatan yang menimpa anak-anak sekolah bisa ditekan.
“Polri akan (dilibatkan dalam) memberikan sosialisasi terkait dengan potensi masalah kejahatan yang bisa menimpa anak-anak di dunia pendidikan,” jelas Listyo.
Sosialisasi ditekankan pada masalah judi online, narkoba, dan tawuran. Untuk teknisnya, Listyo belum bisa menyampaikan. Hal ini akan tertuang dalam perjanjian kerja sama (PKS) antara Polri dan Kemendikdasmen.