Monitorday.com – Turki telah memutuskan semua hubungan dengan Israel, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan setelah kunjungan ke Arab Saudi dan Azerbaijan.
Koalisi pemerintah Turki sepakat untuk mengambil langkah ini dan mempertahankannya di masa depan.
Erdogan menyatakan bahwa pemerintahan Turki tidak akan mengembangkan hubungan dengan Israel lagi.
Presiden berusia 70 tahun itu menegaskan bahwa keputusan untuk memutus hubungan sudah diambil.
Meskipun ada embargo perdagangan sejak Mei, Turki tetap mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel.
Tahun lalu, Turki memanggil pulang duta besarnya dari Israel, meski misi diplomatik di Tel Aviv masih beroperasi.
Turki juga membawa kasus genosida terhadap Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mendukung Palestina.
Turki berhasil menggalang dukungan dari 52 negara dan dua organisasi internasional untuk embargo senjata di PBB.
Dalam pertemuan OKI, Erdogan mengajak semua anggota untuk mendukung embargo senjata ini.
Hubungan Turki-Israel memburuk tajam sejak pertemuan Erdogan dan Netanyahu di New York.
Operasi Thufan Al-Aqsha pada 7 Oktober 2023 dan genosida Israel di Gaza memperburuk hubungan kedua negara.
Tindakan Turki mencakup sanksi perdagangan dan hukum sebagai respons atas perang di Gaza.
Pemilihan umum lokal di Turki menyebabkan Partai AKP kehilangan suara akibat tanggapan lemah terkait Gaza.
Sejak September, perdagangan Turki dengan Israel melalui negara ketiga memicu kritik oposisi.
Oposisi menuduh Erdogan gagal menutup celah perdagangan dengan Israel.
Keputusan Turki memutus hubungan dengan Israel menjadi langkah tegas di tengah ketegangan ini.