Monitorday.com – Sedikitnya 13.000 narapidana di Maroko menjadi penghafal Al-Quran berkat program keagamaan di penjara.
Program menghafal Al-Quran ini diikuti oleh lebih dari 67.000 narapidana dengan kerja sama Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Maroko.
Otoritas penjara Maroko berencana melanjutkan program keagamaan tersebut untuk membantu para narapidana.
Pada tahun 2025, diharapkan lebih banyak penjara menyediakan program menghafal Al-Quran.
Pemerintah Maroko berkomitmen mempromosikan bimbingan Islam di seluruh penjara di negaranya.
Maroko, negara Arab di Afrika Utara, mayoritas penduduknya, sekitar 99 persen, memeluk agama Islam.
UNESCO pada Mei 2024 menobatkan Maroko sebagai salah satu negara terbaik dalam penghafalan Al-Quran.
Lebih dari satu setengah juta warga Maroko diperkirakan telah menjadi penghafal Al-Quran.
Angka resmi menunjukkan 1.628.054 orang di Maroko telah menghafal Al-Quran secara lengkap.
Sebanyak 68% penghafal Al-Quran di Maroko berasal dari daerah pedesaan yang berperan penting dalam pendidikan Islam.
Maroko memiliki 30.000 lembaga tahfidz dan sekolah tahfidz yang mendukung penghafalan Al-Quran.
Keunggulan ini menjadikan Maroko sebagai negara terdepan dalam pendidikan tahfidz di Afrika.
Setiap tahun, Maroko menyelenggarakan berbagai kompetisi dan festival tahunan terkait penghafalan Al-Quran.
Acara tersebut memberikan penghargaan kepada penghafal Al-Quran pria maupun wanita dari seluruh negeri.
Kompetisi ini menumbuhkan semangat positif dan memotivasi kaum muda untuk menghafal Al-Quran.
Maroko terus memperkuat posisinya sebagai negara yang berkomitmen terhadap pelestarian Al-Quran.