Monitorday.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terus mendapatkan dukungan dari beberapa negara, termasuk Hungaria dan Argentina, yang menolak perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).
Kedua negara tersebut menilai bahwa langkah ICC untuk menangkap Netanyahu, yang dituduh melakukan “kejahatan perang” di Gaza, adalah keputusan yang salah.
Pada Jumat (22/11), Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyatakan tidak akan mengikuti perintah ICC terkait penangkapan Netanyahu.
Orban bahkan mengundang Netanyahu untuk berkunjung ke Hungaria dan menegaskan bahwa keputusan ICC tidak akan berlaku di negaranya.
“Kami tidak akan mengikuti isinya,” ujar Orban, yang sejak 2010 telah menjalin hubungan politik yang erat dengan Netanyahu.
Selain itu, Presiden Argentina Javier Milei juga menyampaikan penolakan terhadap perintah penangkapan tersebut.
Milei menegaskan bahwa Argentina menganggap langkah ICC sebagai pelanggaran terhadap hak Israel untuk membela diri dari serangan yang terus-menerus oleh kelompok teroris seperti Hamas dan Hizbullah.
Ia menggambarkan serangan Israel terhadap warga Palestina sebagai “pembelaan diri” dan menuduh ICC berusaha mengkriminalisasi langkah tersebut.
Sebelumnya, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Rabu (20/11) akibat tindakan agresi Israel di Gaza, yang telah memicu kekerasan yang berlanjut.
Keputusan ICC ini membuat keduanya menjadi buronan di 124 negara anggota ICC, meskipun Hungaria dan Argentina tetap menolak untuk menindaklanjutinya.