Monitorday.com – Dalam sorakan yang menggema di Monas pada 2 Desember 2024, Habib Rizieq Shihab mengingatkan kita tentang sebuah prinsip dasar yang kerap terlupakan di tengah hiruk-pikuk politik: memberikan ruang bagi pemerintah untuk bekerja tanpa gangguan yang tidak perlu. Dalam reuni 212 tersebut, Rizieq menegaskan, “Jangan ganggu Pemerintah, sebaiknya kita dukung Prabowo demi bangsa ini.”
Sebuah pesan yang meski sederhana, namun dalam maknanya terkandung harapan besar agar pemerintahan yang baru ini dapat berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan.
Namun, dukungan yang ia berikan tidaklah berwarna tawar. Rizieq bukan mengajak untuk sekadar menyetujui segala hal tanpa kritik, tetapi mengingatkan kita untuk tetap mengkritisi, dengan tujuan untuk memperbaiki dan bukan meruntuhkan. Sebagaimana ia katakan, mendukung tidak berarti menjilat. Sebaliknya, kritik yang membangun adalah bagian dari perjalanan panjang demokrasi yang sehat.
Rizieq tidak hanya menginginkan keberhasilan pemerintahan Prabowo, tetapi juga berdoa agar Prabowo dan kabinetnya diberi kekuatan untuk memimpin dengan bersih dan tanpa beban. Dia memohon agar pemerintahan yang baru ini terbebas dari sosok-sosok yang selama ini telah menodai integritas negara—para pelaku pelanggaran HAM, koruptor, hingga mereka yang telah merusak tatanan sosial bangsa.
Kata-kata Rizieq mengingatkan kita tentang sebuah harapan yang tak hanya datang dari tokoh agama atau masyarakat, tetapi juga dari lapisan rakyat yang mendambakan perubahan sejati. Ia ingin agar Prabowo dan kabinetnya mampu berdiri tegak tanpa adanya bayang-bayang masalah lama yang menghalangi langkah mereka.
Sebuah doa sekaligus harapan yang sarat dengan pesan moral: semoga negeri ini dipimpin oleh orang-orang yang mampu mengayomi dan membawa kesejahteraan, bukan oleh mereka yang hanya memperburuk keadaan.
Begitu pula, sebagai bangsa yang besar, kita patut memberikan kesempatan kepada pemerintahan yang terpilih, tanpa mengesampingkan tugas kita sebagai warga negara untuk senantiasa mengawasi dan memberi masukan yang konstruktif.
Doa dan harapan Rizieq merupakan cerminan dari banyaknya suara rakyat yang ingin melihat negara ini berdiri tegak, maju, dan makmur, tanpa terhambat oleh mereka yang hanya mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
Dalam perjalanan panjang bangsa ini, mungkin inilah saatnya untuk tidak hanya berbicara tentang perubahan, tetapi juga memberi kesempatan bagi perubahan itu sendiri untuk tumbuh. Kita semua, sebagai bagian dari rakyat Indonesia, harus ikhlas memberi ruang bagi pemerintahan yang baru untuk mewujudkan impian kolektif bangsa.
Namun, tentu saja, ruang itu bukanlah ruang tanpa pengawasan, tetapi ruang yang penuh dengan harapan dan doa agar para pemimpin kita dapat menuntun bangsa ini menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.