Monitorday.com – Di tengah dominasi Ducati di MotoGP, salah satu pesaing utamanya, KTM, menghadapi ancaman besar karena krisis finansial yang melanda perusahaan induknya, Pierer Mobility.
Kondisi ini berpotensi memengaruhi pengembangan motor mereka jelang MotoGP 2025.
KTM, yang memulai debutnya di kelas utama pada 2017, telah menjelma menjadi kekuatan besar. Bersama Aprilia, pabrikan asal Mattighofen ini menjadi rival serius Ducati, yang mendominasi dalam empat musim terakhir.
Keseriusan KTM terlihat dari berbagai inovasi aerodinamika hingga perekrutan pembalap dan insinyur kunci dari kompetitor.
Namun, tekanan keuangan memaksa KTM melakukan pengetatan anggaran. Krisis ini berakar pada utang Pierer Mobility yang mencapai 3 miliar euro (sekitar Rp50,2 triliun).
Selain KTM, Pierer Mobility juga membawahi GasGas, Husqvarna, dan MV Agusta. Akibatnya, restrukturisasi perusahaan mulai dilakukan.
Dampak pada MotoGP
Krisis finansial ini berdampak langsung pada pengembangan motor KTM RC16. Saat tes pasca-musim di Sirkuit Catalunya pada November lalu, KTM hanya menguji fairing dan tudung depan motor tanpa kehadiran pembalap penguji mereka, Pol Espargaro dan Dani Pedrosa.
Pedro Acosta, pembalap muda andalan KTM, mengakui adanya isu ini. Namun, ia tetap optimistis setelah mendapatkan jaminan dari pabrikan.
“Program balap akan didukung sepenuhnya, jadi kami bisa tetap tenang,” ujarnya.
Strategi KTM ke Depan
MotoGP akan menghadapi masa kritis dengan pembekuan pengembangan mesin dari awal musim 2025 hingga akhir 2026, sebelum regulasi baru motor 850cc diberlakukan pada 2027. Situasi ini menuntut KTM untuk bijak dalam strategi mereka.
Pierer Mobility dikabarkan akan memusatkan fokus pada merek KTM, mengorbankan merek lain seperti GasGas dan Husqvarna di MotoGP. Tim Tech3, yang selama dua musim terakhir membawa nama GasGas, akan kembali menggunakan identitas KTM mulai 2025.
Harapan Bertahan di Tengah Tekanan
Meski menghadapi tantangan besar, KTM tetap berkomitmen mempertahankan program balap demi menjaga citra perusahaan dan mendukung penjualan motor mereka.
Saat ini, masih ada sekitar 130 ribu unit motor KTM yang belum terjual, menjadikan keberadaan mereka di MotoGP sebagai strategi pemasaran yang penting.
Keputusan dan langkah KTM dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi penentu apakah mereka mampu bertahan sebagai penantang Ducati atau justru harus mengendurkan ambisi mereka di kancah MotoGP.