Kita semua pernah merasa kesal dengan orang lain di sekitar kita. Mungkin mereka terlalu kepo, terlihat sombong, suka pamer, terkesan norak, atau terlalu alay saat mencari perhatian. Tapi apakah kita pernah berpikir bahwa karakter seseorang tidak hanya terbentuk dari apa yang tampak di permukaan?
Karakter seseorang adalah produk dari berbagai faktor yang kompleks. Faktor-faktor ini termasuk turunan genetik, sifat bawaan, pengaruh lingkungan saat dalam kandungan, doa orang tua saat mengandung, serta pola asuh dan pendidikan yang mereka terima. Ada begitu banyak elemen yang membentuk karakter seseorang.
Ketika kita menghakimi atau bahkan membenci seseorang karena karakternya, apakah kita benar-benar adil? Apakah kita mempertimbangkan bahwa mungkin mereka tumbuh dalam lingkungan yang tidak mendukung perkembangan karakter yang baik? Bagi beberapa orang, segala sesuatu yang mereka pelajari adalah hasil usaha keras mereka sendiri dengan sedikit bantuan dari faktor-faktor pendukung.
Seharusnya kita lebih bijak dalam bersikap terhadap orang lain. Daripada membenci dengan sangat, mengapa tidak mencoba untuk menghormati mereka sebagaimana mestinya? Mungkin kita bisa belajar dari para pendakwah, orang-orang yang mendedikasikan hidup mereka untuk memperbaiki karakter dan moral orang lain. Mereka peduli pada siapa pun, tanpa memandang latar belakang. Mereka adalah bukti bahwa seseorang dapat berubah menjadi lebih baik, terlepas dari asal usul mereka.
Jadi, mari kita mulai mendengarkan lebih baik. Mari kita mencoba untuk lebih memahami dan menghormati keanekaragaman karakter yang ada di sekitar kita. Dengan begitu, kita bisa menjadi lebih bijaksana dalam bersikap dan mungkin bahkan menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang membutuhkan bimbingan dalam perjalanan pembentukan karakter mereka.