Monitorday.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) memuji pidato Presiden Prabowo di KTT D-8 di Kairo, Mesir.
Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas, menyebut pidato itu “menghentak” kesadaran kepala negara-negara Muslim.
Prabowo menyoroti lemahnya persatuan dan solidaritas dunia Islam sebagai masalah utama.
Buya Anwar menyatakan lemahnya persatuan membuat suara dunia Islam sering diabaikan.
Hal ini terlihat dalam perjuangan rakyat Palestina yang belum membuahkan hasil signifikan.
Prabowo mengimbau dunia Islam untuk bersatu demi memperkuat posisi globalnya.
Persatuan di antara negara-negara Muslim dianggap kunci untuk memulihkan hak-hak umat Islam.
Buya Anwar menyebut seruan Prabowo menggemakan pesan Jenderal Sudirman tentang pentingnya persatuan.
Jenderal Sudirman pernah mengatakan, “Kemenangan hanya mungkin diraih dengan persatuan.”
Buya Anwar menekankan pentingnya semangat silaturahim untuk memperkuat persatuan.
Pidato Prabowo diharapkan menjadi inspirasi bagi dunia Islam untuk bersatu lebih erat.
Pesan Jenderal Sudirman juga relevan dalam konteks perjuangan umat Islam saat ini.
MUI berharap pernyataan ini mendapat perhatian dari seluruh pemimpin Muslim dunia.
Persatuan dianggap sebagai langkah strategis dalam membela hak-hak umat Islam.
Prabowo menunjukkan kepemimpinan dengan mendorong solidaritas di kalangan negara-negara Muslim.
Semangat persatuan dan silaturahim diharapkan menjadi fondasi kebangkitan dunia Islam.