News
Mendikdasmen Paparkan 2 Hal Utama Arah Kebijakan Pendidikan
Published
1 day agoon
Monitorday.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menghadiri Diskusi Arah Kebijakan Penjaminan dan Peningkatan Mutu Pendidikan yang dihadiri oleh berbagai pemangku kebijakan pendidikan di wilayah Jawa Barat.
Dalam kesempatan ini, Mendikdasmen menekankan pentingnya mendengarkan aspirasi dan masukan dari para pemangku kepentingan daerah sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan pendidikan nasional.
“Kami ingin mendengar apa yang terjadi di wilayah Bapak/Ibu sekalian, untuk menjadi masukan dalam pengambilan kebijakan nasional, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan,” ujar Mendikdasmen saat memberikan sambutan di Bandung, Senin (23/12).
Mendikdasmen menjelaskan bahwa visi pendidikan bermutu untuk semua merupakan bagian dari amanat UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menjamin hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Visi ini juga sejalan dengan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menjadikan pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun Indonesia yang kuat, maju, dan berdaulat.
Dalam diskusi tersebut, Mendikdasmen menggarisbawahi dua hal utama dalam araj kebijakan pendidikan ke depan.
Pertama, memastikan setiap warga negara dapat mengakses pendidikan sebagai hak dasar.
Ia menyadari adanya tantangan terkait kendala geografis, ekonomi, dan situasi keamanan yang sering menghambat akses pendidikan di beberapa daerah.
Kedua, Mendikdasmen menekankan pentingnya memastikan mutu pendidikan yang diterima oleh masyarakat sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah menjadi perhatian serius yang perlu segera diatasi.
Untuk mendukung visi ini, pemerintah telah menyusun langkah-langkah strategis, di antaranya adalah peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk renovasi sekolah yang belum memenuhi standar.
Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat sertifikasi guru guna meningkatkan kualitas tenaga pendidik di seluruh Indonesia.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas pendidik,” tegas Mendikdasmen.
Pendidikan Karakter dan Teknologi
Mendikdasmen juga menyoroti pentingnya penguatan pendidikan karakter sebagai tantangan yang perlu diatasi. Pemerintah akan memperkenalkan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat untuk membangun karakter positif sejak dini, serta mengembangkan lagu-lagu anak untuk mendukung pendidikan usia dini.
Selain itu, pengajaran matematika sejak taman kanak-kanak dengan pendekatan belajar sambil bermain akan diperkenalkan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak-anak.
Langkah ini berdasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa pendidikan prasekolah dapat meningkatkan resiliensi dan prestasi belajar anak.
Pembelajaran berbasis teknologi juga menjadi bagian penting dari kebijakan pendidikan ke depan. Pemerintah akan memperkenalkan mata pelajaran coding dan artificial intelligence (AI) sebagai pilihan untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Pentingnya Sinergi Pusat-Daerah
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, turut menyoroti kondisi pendidikan di Jawa Barat.
Ia mencatat adanya tantangan seperti tingginya angka putus sekolah dan kekurangan tenaga pengajar. Fajar menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
“Fitrah pendidikan adalah membangun pemerataan kualitas manusia. Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, salah satu pilar penting adalah pemerataan mutu pendidikan agar dapat melahirkan sumber daya manusia yang kompetitif dan unggul,” ujar Fajar.
Diskusi yang berlangsung di Bandung ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan kebijakan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia, khususnya Jawa Barat.