Monitorday.com – Pemerintah baru Suriah menunjuk Murhaf Abu Qasra sebagai Menteri Pertahanan dalam pemerintahan sementara.
Murhaf, juga dikenal sebagai Abu Hassan 600, adalah tokoh senior di kelompok Islam Hay’at Tahrir al-Syam (HTS).
Dia memimpin banyak operasi militer selama revolusi Suriah melawan Bashar al-Assad.
Pemimpin de facto Suriah, Ahmad al-Sharaa, membahas pembentukan institusi militer baru dengan kelompok lapis baja.
Dalam foto SANA, Murhaf terlihat duduk di samping Ahmad, yang dikenal dengan nama samaran Abu Mohammad al-Jaulani.
Perdana menteri sementara Mohammad al-Bashir mengumumkan rencana penggabungan mantan pejuang oposisi dengan perwira pembelot.
Abu Mohammad, mantan pemimpin pemerintahan HTS di Idlib, akan memimpin pemerintahan selama tiga bulan.
Pemerintahan baru belum mengumumkan rencana konkret untuk masa depan.
Pada Sabtu, SANA melaporkan penunjukan Asaad Hassan al-Shibani sebagai Menteri Luar Negeri.
Langkah ini disebut sebagai respons terhadap aspirasi rakyat untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas.
Asaad Hassan, lulusan Universitas Damaskus, sebelumnya mengepalai departemen politik oposisi di Idlib.
HTS sebelumnya terbatas di Idlib sebelum melancarkan serangan besar hingga mencapai Damaskus.
Ahmad al-Sharaa menyatakan fokusnya adalah rekonstruksi dan pembangunan ekonomi tanpa konflik baru.
Pejuang oposisi merebut Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri kekuasaan Bashar al-Assad selama puluhan tahun.
Perang saudara Suriah merenggut ratusan ribu nyawa dan memicu krisis pengungsi terbesar dalam sejarah modern.
Kota-kota hancur, ekonomi lumpuh, dan sanksi global meninggalkan dampak mendalam pada negara itu.