Connect with us

Ruang Sujud

Syaikh Usamah Al Azhari Kritik Mahasiswanya Karena Hal Ini

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Komentar Syekh Usamah Sayyid al-Azhari ketika mendiskusikan tesis untuk memperoleh gelar master seorang mahasiswa di Al-Azhar Mesir beredar viral ramai dikomentari.

Meskipun munaqasyah itu terjadi tahun lalu (Agustus 2023), artinya jauh sebelum beliau diangkat menjadi Menteri Wakaf, namun potongan video itu mendapat tanggapan luas beberapa hari ini.

Hal ini karena dalam komentar itu, Syekh Usamah mempertanyakan referensi yang dirujuk sang mahasiswa ketika mendefinisikan al-ilhad (ateisme).

Sang mahasiswa merujuk pada risalah Syekh Ibnu Utsaimin.

Dengan tegas Syekh Usamah mengatakan bahwa Syekh Ibnu Utsaimin bukanlah rujukan dalam hal ini.

Akibat komentar itu berbagai kritikan, bantahan, bulliyan, bahkan cacian dilancarkan bertubi-tubi terhadap Syekh Usamah.

Tentu wajar, karena ini menyangkut seorang tokoh yang sangat diagungkan oleh kalangan Wahabi.

Apalagi dalam video itu, Syekh Usamah menyatakan bahwa Syekh Ibnu Utsaimin mengkafirkan Azhariyyin, istilah untuk keluarga besar alumni Al-Azhar Mesir.

Poin ini yang banyak ditanggapi kalangan Wahabi.

Mereka mempertanyakan dan menantang, kapan dan dimana Syekh Ibnu Utsaimin mengkafirkan Azhariyyin.

Secara eksplisit mungkin tidak, tetapi secara implisit Syekh Ibnu Utsaimin telah mengkafirkan Azhariyyin.

Demikian dijelaskan Dr Abdul Qadir Husein dalam video terbarunya menanggapi masalah ini.

Terlepas dari ‘tuduhan’ Syekh Usamah terhadap Ibnu Utsaimin dan pro-kontra yang terjadi seputar itu, ada satu poin penting yang perlu mendapat perhatian serius, yaitu masalah referensi dan rujukan.

Mahasiswa yang sedang mempertahankan tesis masternya itu mendefinisikan al-ilhad (ateisme) dan rujukannya adalah Syekh Ibnu Utsaimin.

Ini yang dipertanyakan oleh Syekh Usamah.

Apakah Syekh Ibnu Utsaimin bisa menjadi rujukan dalam mendefinisikan al-ilhad?

Berapa kajian yang dilakukannya tentang masalah ilhad?

Kenapa sang mahasiswa tidak merujuk pada sumber-sumber primer yang terpercaya, sekalipun dari pakar non-muslim?

Mereka lupa bahwa yang jadi fokus dalam hal ini adalah definisi al-ilhad.

Maka yang menjadi patokan dalam mendefinisikannya bukan lagi agama seseorang, melainkan sejauh mana kepakarannya dalam bidang tersebut.

Dalam bidang hadits misalnya, seorang peneliti ketika mendefinisikan hadits hasan, ia tidak akan merujuk ke buku Taysir Musthalah Hadits karya Dr Mahmud Thahan.

Bahkan meskipun alim itu seorang Azhariy, seorang bahits mesti merujuk ke sumber primer, bukan sumber sekunder.

Poin utama tentang marji’iyyah ini yang terabaikan dalam pro-kontra tentang komentar Syekh Usamah.

Serangan-serangan yang diarahkan pada Syekh Usamah sangat kental nuansa fanatik pada sosok Syekh Ibnu Utsaimin.

Tidak tertutup kemungkinan juga, serangan-serangan tersebut dilancarkan sekarang karena rasa antipati terhadap al-Azhar.

Yang menarik, menurut Dr Abdul Qadir Husein, hal yang jauh lebih ‘parah’ terjadi di salah satu Perguruan Tinggi di Madinah.

Syukurnya setelah diadakan perundingan yang cukup alot, penelitiannya tetap diterima secara mayoritas.

Adapun mahasiswa yang di-munaqasyah oleh Syekh Usamah pada akhirnya tetap mendapatkan nilai terbaik yaitu Mumtaz.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



News13 minutes ago

Jadwal Perjalanan Haji 2025 Telah Terbit, Kapan Jemaah Mulai Berangkat?

Pariwisata47 minutes ago

InJourney: Mandalika Jadi Destinasi Wisata Sportstainment Berkelanjutan

Sportechment2 hours ago

Calon Asisten Pelatih Baru Timnas Indonesia, Ini Profil Alex Pastoor

News2 hours ago

Mendikdasmen Respon Soal Wacana Siswa SD Belajar Saham yang Diusulkan Sri Mulyani

Review3 hours ago

Indonesia di BRICS: Langkah Besar Global

News5 hours ago

KPK Temukan Koper Biru di Rumah Hasto: Bukti atau…..?

News11 hours ago

DPR Rencanakan Pengaturan Harga Tertinggi Haji Furoda

Keuangan11 hours ago

Bank Mandiri Resmi Jadi Mitra Utama IBL 2025, Majukan Basket Indonesia

Ruang Sujud12 hours ago

Zaid bin Haritsah: Sahabat Setia dan Pahlawan yang Mengubah Sejarah Islam

News12 hours ago

Kemendikdasmen Pastikan Penyaluran Dana BOSP 2025 Lebih Cepat dan Tepat Sasaran

Sportechment12 hours ago

Pratama Arhan Resmi Hijrah ke Klub Liga Thailand

Ruang Sujud14 hours ago

Zaid bin Tsabit: Peran Penting dalam Pengumpulan Al-Qur’an dan Sejarah Islam

Ruang Sujud16 hours ago

Taubat yang Sempurna: Langkah-Langkah untuk Memperbaiki Diri dan Mendapatkan Ampunan

Ruang Sujud18 hours ago

Menggali Makna Taubat: Jalan Menuju Pembersihan Jiwa dan Kembali kepada Allah

Ruang Sujud20 hours ago

DPR dan Pemerintah Sepakati Biaya Haji 2025, Berapa Besarnya?

Ruang Sujud22 hours ago

Sekelompok Anak Muda Ini Dibubarkan Massa Setelah Nekad Gelar Acara LGBT

Review23 hours ago

Shin Tae-yong Dipecat: Peninggalan Bersejarah yang Tertinggal

Ruang Sujud1 day ago

1000 Masjid Hancur Akibat Serangan Israel di Palestina

News1 day ago

Kunker ke Semarang, Mendikdasmen Kenalkan Dua Kebijakan Baru

Sportechment1 day ago

CEO UFC Dana White Bergabung dengan Dewan Komisari Meta