Monitorday.com – Program unggulan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Makan Bergizi Gratis (MBG), resmi dimulai hari ini. Program berskala nasional ini akan diselenggarakan di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi di seluruh Indonesia.
“Kita bersyukur, tidak menunggu 100 hari atau tepat di hari ke-78 Bapak Prabowo menjadi Presiden, program MBG dimulai. Ini merupakan tonggak bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena untuk pertama kalinya dilaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional bagi balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan ibu menyusui,” ujar Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Hasan Nasbi, dalam keterangannya, Minggu (5/1).
Menurut data Badan Gizi Nasional (BGN), sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah siap beroperasi.
Lokasi-lokasi tersebut tersebar di berbagai provinsi, antara lain Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta. Wilayah lainnya mencakup Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Program ini ditargetkan untuk menyentuh 3 juta penerima manfaat selama periode Januari hingga Maret 2025. Sasaran penerima meliputi balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, serta ibu hamil dan menyusui.
Pemerintah juga berambisi meningkatkan jumlah penerima manfaat hingga 15 juta orang pada akhir tahun 2025.
“Angka ini akan terus bertambah secara bertahap, hingga pada tahun 2029 target 82,9 juta penerima manfaat dapat terpenuhi,” tambah Hasan.
Selain menyasar kelompok masyarakat rentan, program MBG juga melibatkan 140 UMKM dalam rantai pasokannya.
Hasan menyebut bahwa jumlah UMKM yang terlibat akan terus bertambah, dengan ribuan UMKM, koperasi, dan BUMDes lainnya tengah dalam proses evaluasi untuk bergabung.
Program MBG menjadi inisiatif pertama dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diusung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Program ini didukung oleh alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan mendukung keberlanjutan ekonomi lokal melalui pelibatan UMKM.
Dengan peluncuran program ini, pemerintah berharap dapat menciptakan perubahan signifikan dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan kelompok rentan dan pelajar.
Masyarakat di berbagai daerah menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah nyata menuju Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.