Monitorday.com – Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dijadwalkan menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri (FMM) BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada 28–29 April 2025. Ini akan menjadi keikutsertaan perdana Indonesia dalam forum FMM BRICS setelah resmi bergabung sebagai anggota penuh pada Januari 2025.
Menurut pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI, pertemuan ini akan membahas berbagai isu global dan regional, termasuk politik dan keamanan, reformasi tata kelola global, serta peran negara-negara berkembang (Global South) dalam memperkuat multilateralisme.
Dalam forum ini, Menlu Sugiono akan mendorong BRICS untuk memainkan peran yang lebih konstruktif dalam menjaga perdamaian dunia dan menegakkan norma-norma internasional yang disepakati bersama.
Ia juga akan menegaskan pentingnya reformasi lembaga-lembaga multilateral agar menjadi lebih inklusif, transparan, dan responsif terhadap tantangan global masa kini.
Sugiono juga dijadwalkan mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan para menteri luar negeri negara anggota dan mitra BRICS di sela-sela forum tersebut. Selain itu, agenda pertemuan mencakup persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang akan digelar pada 6–7 Juli 2025 di kota yang sama.
Dokumen-dokumen penting yang akan menjadi keluaran KTT masih dalam tahap negosiasi antaranggota, dan FMM kali ini diharapkan menghasilkan pernyataan bersama terkait isu politik, keamanan, ekonomi, pembangunan, serta reformasi tata kelola global.
Sebagai Ketua BRICS tahun ini, Brasil mengangkat tema: “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance.” Lebih dari 140 pertemuan dijadwalkan dalam rangkaian kepemimpinan Brasil, dengan lebih dari 70 pertemuan telah berlangsung hingga April ini. Indonesia telah berpartisipasi aktif dalam berbagai forum tersebut.
Selain 10 negara anggota tetap BRICS—Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir, Ethiopia, Indonesia, dan Arab Saudi—Brasil juga mengundang sejumlah negara mitra seperti Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan.
BRICS merupakan organisasi yang awalnya dibentuk pada tahun 2006 oleh empat negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat: Brasil, Rusia, India, dan China. Afrika Selatan bergabung pada 2010, menjadikan nama BRICS resmi digunakan.
Pada KTT BRICS 2023, organisasi ini memutuskan untuk memperluas keanggotaan. Empat negara dari kawasan Timur Tengah dan Afrika kemudian resmi bergabung pada 2024, termasuk Indonesia yang masuk pada awal 2025, menjadikan BRICS sebagai kekuatan baru Global South dalam kancah geopolitik internasional.