Monitorday.com – Pendidikan anak di Jepang menjadi perhatian besar bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di sana.
Haroon Qureshi dari Japan Islamic Trust menekankan pentingnya pendidikan Islam bagi anak-anak Muslim di Jepang.
Menurut Haroon, tanpa pendidikan agama yang ketat, 90 persen anak Muslim di Jepang bisa tumbuh tanpa menjalankan Islam.
Yetti Dalimi, pendiri YUAI International Islamic School, mengungkapkan kekhawatirannya sejak pindah ke Jepang pada 2005.
Yetti mendirikan sekolah YUAI di Shibuya, Tokyo, pada 2017 untuk memberikan pendidikan Islam.
Alin, pebisnis asal Sulawesi Tenggara, juga khawatir tentang pendidikan agama anaknya di Jepang.
Alin memilih menyekolahkan anaknya di YUAI karena perbedaan budaya dan agama yang dirasakan anaknya.
YUAI kini memiliki lebih dari 150 murid dari TK hingga SMA di gedung seluas 800 meter persegi.
Permintaan yang tinggi mendorong pendirian Al-Sanad School of Japan di Saitama pada November 2024.
Al-Sanad School terletak di bekas kampus sekolah musik yang direlokasi, cocok untuk anak-anak.
Sekolah ini menarik minat pekerja dan pebisnis Indonesia untuk pindah agar anaknya bisa bersekolah di sana.
Murniati Mukhlisin menilai lokasi Al-Sanad sangat sesuai bagi anak-anak dari keluarga ekonomi menengah.
Al-Sanad School menawarkan pendidikan Islam yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan komunitas Muslim.
Sekolah ini menjadi solusi bagi orang tua yang ingin anaknya mendapatkan pendidikan Islam di Jepang.
Pendirian sekolah-sekolah ini menunjukkan komitmen komunitas Muslim dalam menjaga identitas agama.
Inisiatif ini juga memperkuat hubungan antara komunitas Muslim Indonesia dan masyarakat Jepang.