Monitorday.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa negaranya akan campur tangan jika perlu untuk mencegah perpecahan Suriah.
Erdogan memberikan peringatan terselubung kepada Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didominasi Kurdi dan Amerika Serikat yang mendukung SDF.
Dia menegaskan bahwa Turki tidak akan menerima alasan apa pun untuk perpecahan Suriah dan akan mengambil tindakan jika ada risiko.
Erdogan menyatakan bahwa Turki dapat “datang tiba-tiba suatu malam” tanpa peringatan untuk mencegah perpecahan tersebut.
Dia menekankan bahwa tidak ada tempat bagi terorisme di masa depan kawasan ini.
Menteri Luar Negeri Turkiye, Hakan Fidan, menekankan komitmen jangka panjang Ankara untuk menstabilkan Suriah dan mendukung pemulihan ekonominya.
Fidan menggambarkan pendekatan strategis Turkiye terhadap Suriah sebagai proses cermat untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas.
Dia menyatakan bahwa berdiri bersama mereka yang tertindas di Suriah adalah kehormatan bagi Turkiye.
Fidan mendesak dunia untuk mencabut sanksi terhadap Suriah setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
Dia menekankan bahwa Suriah yang makmur akan memungkinkan jutaan pengungsi untuk kembali ke rumah.
Fidan juga menegaskan dukungan Turkiye untuk perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina.
Dia menggarisbawahi krisis kemanusiaan di Gaza dan menegaskan komitmen Turkiye terhadap perjuangan Palestina.
Menlu Turkiye menekankan upaya Ankara untuk memobilisasi inisiatif diplomatik guna mengatasi tantangan ini.
Fidan menunjukkan peran Turkiye dalam pembangunan regional melalui Proyek Jalan Pembangunan dengan Irak.
Prakarsa ini bertujuan membangun koridor strategis yang menghubungkan Teluk dengan Eropa.
Fidan menutup dengan menegaskan visi kebijakan luar negeri Turkiye untuk mencapai perdamaian dan kesejahteraan melalui kerja sama dan pembangunan.