Monitorday.com – Aplikasi RedNote kini mencuri perhatian di Amerika Serikat, menyusul semakin dekatnya pemblokiran TikTok jika induk perusahaannya, ByteDance, tidak segera melakukan divestasi.
Pada Senin (13/1), RedNote menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di Apple App Store di AS, dalam sebuah migrasi digital yang disebut “Pengungsi TikTok” menjelang tenggat waktu 19 Januari, saat TikTok berpotensi diblokir.
Dikenal di China sebagai Xiaohongshu, RedNote menawarkan pengalaman yang mirip dengan TikTok, namun dengan fokus yang lebih besar pada gaya hidup, ulasan produk, dan belanja.
Aplikasi ini menonjol dengan kombinasi konten video pendek, serta alat bantu pembangunan komunitas yang menarik perhatian banyak pengguna. Meskipun awalnya dirancang untuk audiens di China, RedNote telah berkembang pesat di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat.
Banyak pengguna AS yang beralih ke RedNote, salah satunya adalah WakoGeek yang menjelaskan bahwa ketidakpastian mengenai TikTok memicu perpindahan massal ke aplikasi ini.
RedNote telah mengalami pertumbuhan yang pesat di kalangan pengguna muda di China, terutama perempuan, yang kini menyumbang 79 persen dari 300 juta pengguna aktif bulanan.
Pertumbuhan RedNote juga menarik perhatian investor besar seperti Tencent, Alibaba, dan Sequoia China. Aplikasi ini berhasil mengumpulkan dana hingga US$917 juta dan memiliki valuasi sebesar US$17 miliar pada 2024.
Meskipun dimiliki oleh perusahaan asal China, RedNote menunjukkan bahwa pengguna AS lebih mementingkan konten dan komunitas yang menarik ketimbang masalah geopolitik.
Berbeda dengan TikTok yang fokus pada video pendek, RedNote lebih mirip dengan Instagram karena menekankan konten gaya hidup, foto, ulasan produk, dan diskusi komunitas.
Popularitasnya yang terus berkembang menjadikannya alternatif yang layak di tengah ketidakpastian seputar masa depan TikTok di Amerika Serikat.