Monitorday.com – Penjajah ‘Israel’ dan Otoritas Palestina (PA) mengumumkan kesepakatan untuk membebaskan sekitar $500 juta dalam pendapatan pajak untuk pembayaran listrik dan bahan bakar ke ‘Israel’.
‘Israel’ berencana menggunakan pendapatan pajak yang dikumpulkannya untuk membayar utang hampir 2 miliar shekel kepada ‘Israel’ Electric Co. (IEC).
Menteri Keuangan Zionis Bezalel Smotrich menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan kemenangan setelah berbulan-bulan negosiasi yang dibantu oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Tujuan dari kesepakatan ini adalah untuk menjadi kerangka kerja bagi pelepasan dana tambahan yang sebelumnya ditahan oleh ‘Israel’ dari Otoritas Palestina.
Kementerian Keuangan penjajah memungut pajak rakyat Palestina atas barang-barang yang melalui Israel ke Tepi Barat atas nama Otoritas Palestina.
Dana pajak tersebut seharusnya ditransfer bulanan ke Ramallah, tetapi pembayaran tersendat setelah pecahnya genosida pada 7 Oktober 2023.
Setelah serangan Hamas dan genosida ‘Israel’, Smotrich menahan dana sebesar 800 juta shekel yang dialokasikan untuk biaya administrasi di Gaza.
Dana yang dibekukan tersebut disimpan di Norwegia dan akan digunakan untuk membayar utang kepada IEC sebesar 1,9 miliar shekel.
Smotrich menyatakan bahwa utang Otoritas Palestina kepada IEC menyebabkan tingginya pinjaman dan suku bunga.
Kementerian Keuangan Otoritas Palestina setuju agar Norwegia mencairkan sebagian dana dari rekening yang disimpan sejak Januari lalu sebesar 1,5 miliar shekel.
Sebagai bagian dari kesepakatan, 767 juta shekel dari dana yang dipegang Norwegia akan dibayarkan kepada perusahaan bahan bakar ‘Israel’.
Jumlah yang sama juga akan digunakan untuk melunasi utang terkait listrik perusahaan distribusi Otoritas Palestina kepada IEC.
Smotrich menentang pengiriman dana ke Otoritas Palestina untuk membayar gaji pegawai sektor publik.
Otoritas Palestina saat ini hanya membayar 50-60 persen gaji pegawai, dan ‘Israel’ memotong dana setara dengan total pembayaran martir.
Kementerian Keuangan Otoritas Palestina menyatakan bahwa 2,1 miliar shekel masih ditahan oleh ‘Israel’, sehingga total dana yang ditahan menjadi lebih dari 3,6 miliar shekel pada 2024.
Penjajah juga mulai memotong rata-rata 275 juta shekel setiap bulan dari pendapatan pajaknya, memperburuk krisis keuangan di Gaza.