Monitorday.com – Ahmad Al-Sharaa, pemimpin pemerintahan baru Suriah, akan melakukan kunjungan internasional pertamanya ke Turki.
Meskipun belum ada komentar resmi dari Turki atau Suriah, Al-Sharaa diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Pertemuan ini akan membahas isu-isu utama, termasuk Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
Presiden Erdogan telah menjanjikan dukungan untuk pemerintahan baru Suriah dalam membangun struktur negara dan menyusun konstitusi baru.
Setelah rezim Assad runtuh, Turki menjadi salah satu negara pertama yang menjalin kontak langsung dengan pemerintahan baru Suriah.
Ibrahim Kalin, kepala Organisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki, merupakan pejabat senior pertama yang mengunjungi Damaskus.
Menteri Luar Negeri Hakan Fidan juga telah mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan otoritas Suriah.
Pilihan Al-Sharaa untuk mengunjungi Turki menyoroti kemitraan strategis antara Ankara dan Damaskus.
Pemimpin baru Suriah dan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati membahas hubungan yang lebih kuat selama kunjungan Mikati ke Damaskus.
Kunjungan ini dilakukan setelah kelompok pejuang oposisi merebut Damaskus pada bulan Desember tahun lalu.
Pemerintah Lebanon sebelumnya menolak mengunjungi Suriah karena ketegangan akibat dukungan Hizbullah terhadap Bashar al-Assad.
Al-Sharaa menyatakan komitmennya untuk memulai babak baru dalam hubungan Suriah-Lebanon.
Mikati menginginkan hubungan yang didasarkan pada rasa saling menghormati, kesetaraan, dan kedaulatan.
Kedua pemimpin menekankan pentingnya menyelesaikan masalah pengungsi Suriah yang berada di Lebanon.
Mikati juga menyerukan pembentukan komite gabungan untuk membahas batas darat dan laut antara Lebanon dan Suriah.
Sementara itu, Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, mengumumkan dana $17,25 juta untuk bantuan kemanusiaan di wilayah perbatasan Turki dan Suriah.
Hussen dan anggota parlemen Omar Alghabra melakukan kunjungan delegasi Kanada pertama ke wilayah tersebut sejak jatuhnya rezim Assad.
Mereka juga bertemu dengan pejabat di Qatar dan Arab Saudi untuk membahas peran dalam membantu Suriah.
Menurut PBB, lebih dari setengah juta orang telah meninggal dalam konflik Suriah yang dimulai pada tahun 2011.
Hussen menegaskan bahwa Kanada akan terus berupaya mengatasi dampak konflik di Suriah dan negara-negara tetangga.
Alghabra menyebut kunjungan ini sebagai momen penting bagi Suriah, kawasan, dan dunia.