Monitorday.com – Pemimpin milisi Houthi Yaman, Abdul Malik Al Houthi, menegaskan akan melancarkan serangan ke Israel jika negara tersebut melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang bertujuan mengakhiri konflik di Gaza.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Al Houthi menyatakan bahwa Houthi akan terus memantau implementasi perjanjian tersebut dan siap mengambil tindakan jika agresi Israel berlanjut.
“Kami akan terus memantau perkembangan di Palestina selama tiga hari setelah perjanjian Gaza berlaku. Jika pembantaian Israel terus berlanjut, kami akan melanjutkan operasi kami,” tegas Al Houthi.
Milisi Houthi yang telah melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal-kapal Israel sejak November 2023, mengklaim telah menenggelamkan dua kapal, menyita satu kapal, dan menewaskan empat pelaut.
Serangan ini turut memengaruhi jalur perdagangan internasional, memaksa kapal-kapal mengambil rute panjang di sekitar Afrika Selatan dan meningkatkan biaya pengiriman serta inflasi global.
Selain menyerang kapal, Houthi juga meluncurkan rudal dan pesawat nirawak ke wilayah Israel, yang dibalas dengan serangan udara oleh Israel, termasuk serangan pada pelabuhan dan pembangkit listrik.
Amerika Serikat dan Inggris juga turut melancarkan operasi militer di Laut Merah pada Desember 2023 untuk melindungi jalur perdagangan internasional dari ancaman serangan Houthi.