Monitorday.com – Gerombolan pemukim Yahudi ‘Israel’ melakukan kerusuhan di beberapa kota Palestina di Tepi Barat.
Mereka tidak terima dengan kesepakatan gencatan senjata antara ‘Israel’ dan Hamas.
Para pemukim berupaya mengganggu pembebasan warga Palestina yang ditahan di penjara ‘Israel’.
Penyiksaan dan pemerkosaan sering terjadi di pusat penahanan tersebut.
Dikawal oleh tentara, pemukim menyerang mobil-mobil warga Palestina di beberapa lokasi.
Mereka menutup jalan utama di Turmus Ayy, Atara, Ein Siniya, Ein Ayoub, Qalqilya, dan Jaba.
Di Sinjil, dua rumah dan empat kendaraan dibakar oleh gerombolan tersebut.
Rekaman di media sosial menunjukkan pemukim melempar batu dan bom molotov.
Anggota gerakan pemukim dan pemimpin mereka menolak kesepakatan gencatan senjata.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir bersikeras bahwa perang di Gaza harus dilanjutkan.
Sebelum gencatan senjata, Menteri Urusan Militer Israel membebaskan 16 pemukim yang terlibat serangan.
Pembebasan ini dimaksudkan untuk memperkuat dan mendorong permukiman.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa tentara Israel menembak dan membunuh seorang remaja di Sebastia.
Seorang tentara cadangan ‘Israel’ tewas dan dua lainnya terluka akibat bom di Tepi Barat.
Para tentara tersebut berada dalam kendaraan lapis baja saat bom meledak.
Kekerasan terus berlanjut di Tepi Barat meskipun ada kesepakatan gencatan senjata.