Ruang Sujud
Kisah Rasulullah SAW Terima Makanan Dari Perempuan Miskin
Published
1 year agoon
By
Robby KarmanPernah suatu waktu, kisah seorang wanita miskin asal Afrika yang bernama Barirah ra menginspirasi banyak orang. Ia merasakan kebaikan hati seorang sahabat yang memberikannya makanan yang sangat lezat. Makanan tersebut begitu nikmat hingga seumur hidupnya, Barirah belum pernah merasakan sesuatu yang selezat itu. Namun, di tengah kelezatan makanan tersebut, ada sesuatu yang lebih besar yang menggerakkan hati Barirah, yaitu cintanya yang mendalam pada Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam. Karena cintanya yang begitu besar itu, Barirah memutuskan untuk tidak menyentuh makanan tersebut sebelum Rasulullah SAW mencicipinya terlebih dahulu. Ia berkomitmen untuk menyuguhkan hidangan itu kepada Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam.
Kisah ini melibatkan seorang wanita miskin yang sangat rendah harta, Barirah, yang memiliki tekad yang kuat untuk menjamu Rasulullah SAW. Dia memutuskan untuk mengundang Rasulullah SAW ke rumahnya, dan undangannya diterima dengan hangat. Rasulullah SAW bersedia datang bersama para sahabatnya untuk menyenangkan hati Barirah.
Ketika para sahabat melihat hidangan lezat yang disajikan oleh Barirah, mereka segera menyadari bahwa makanan tersebut sangat mahal dan tidak mungkin Barirah membelinya sendiri. Mereka berasumsi bahwa makanan itu pasti adalah shadaqah atau sedekah yang diberikan kepada Barirah oleh seseorang.
Para sahabat, dengan kebaikan hati, mengingatkan Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam bahwa ia tidak diperbolehkan memakan makanan yang berasal dari zakat atau sedekah, karena ini merupakan kewajiban bagi mereka yang membutuhkannya. Barirah mendengar perkataan para sahabat dan hatinya hancur. Ia menyadari bahwa mereka benar, dan ia telah melakukan kesalahan besar. Rasulullah SAW seharusnya tidak memakan makanan tersebut.
Tetapi di sinilah terlihat kebijaksanaan dan kelembutan Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam yang begitu indah. Beliau menjelaskan bahwa makanan tersebut adalah shadaqah yang diberikan kepada Barirah, dan oleh karena itu, makanan itu sudah menjadi milik Barirah. Dengan penuh kerelaan, Barirah menghadiahkan makanan tersebut kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW dengan rendah hati menerima pemberian itu dan memakannya dengan penuh syukur.
Inilah satu lagi contoh bagaimana Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam selalu peduli terhadap fakir miskin dan tidak pernah mengecewakan mereka. Meskipun makanan tersebut berasal dari seorang wanita miskin, Rasulullah SAW dengan yakin memahaminya sebagai hadiah yang sah, dan dengan tulus menerimanya. Dalam tindakan tersebut, makanan itu pun menjadi halal baginya. Kisah ini mengingatkan kita akan kebijaksanaan, kasih sayang, dan pemahaman Rasulullah SAW terhadap keadaan orang-orang miskin yang sangat membutuhkan bantuannya.