Connect with us

News

Trump Deportasi Massal Imigran Bermasalah, Yusril Buka Suara

Siti Rahmawati

Published

on

Monitorday.com – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menanggapi rencana deportasi massal imigran bermasalah yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Yusril mengatakan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menerima informasi resmi terkait kebijakan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan siap mengantisipasi kemungkinan terburuk, termasuk deportasi terhadap WNI yang terlibat.

“Kita belum mendapatkan informasi resmi, namun mungkin setelah Trump dilantik, kebijakan ini akan lebih jelas. Dulu memang sudah disinggung saat kampanye,” ujar Yusril pada Jumat (24/1).

Ia menambahkan, meskipun situasi ini belum jelas, pemerintah harus tetap siap menghadapi segala kemungkinan.

Pernyataan tersebut muncul setelah Trump mengumumkan rencana operasi penanganan ratusan imigran yang sebagian besar akan dideportasi, pada Kamis (23/1).

Langkah ini diambil kurang dari seminggu setelah Trump dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari, yang kemudian menandatangani sejumlah perintah eksekutif, termasuk memperluas hukuman mati bagi kriminal dan imigran ilegal serta menangguhkan kedatangan pencari suaka.

Menyikapi kebijakan tersebut, Kementerian Hukum dan HAM membentuk tim khusus untuk mengantisipasi dampak dari deportasi massal ini.

Menteri HAM, Natalius Pigai, menjelaskan bahwa tim tersebut akan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Imigrasi untuk memastikan perlindungan terhadap WNI yang terancam.

“Keputusan politik Presiden AS ini harus kita antisipasi sejak dini, karena tidak menutup kemungkinan ada WNI yang terpengaruh,” ungkap Pigai dalam keterangannya.

Ia juga menyebutkan bahwa beberapa WNI yang tinggal di AS memiliki masalah dengan status kependudukan mereka, seperti menggunakan visa turis atau dokumen palsu sebagai pencari suaka politik.

Keputusan ini menambah kecemasan di kalangan WNI yang tinggal di AS, terutama mereka yang berstatus imigran ilegal atau memiliki masalah terkait keimigrasian. Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan situasi untuk melindungi warganya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Sportechment17 minutes ago

Ukir Hat-Trick, Kylian Mbappe Samai Rekor Cristiano Ronaldo

Sportechment53 minutes ago

Penuh Haru, Shin Tae-yong Pulang Kampung Diantar Ribuan Suporter

Ruang Sujud1 hour ago

Pelaku Penusukan Charlie Hebdo Dijatuhi Hukuman 30 Tahun

News2 hours ago

Hamas Bebaskan Empat Sandera Perempuan Israel, Siapa Saja?

Sportechment2 hours ago

Kiss of Life Siap Gelar Konser di Jakarta, Catat Jadwal Manggungnya

Ruang Sujud3 hours ago

Menteri ATR/BPN Akan Percepat Proses Pendaftaran Tanah Wakaf

Sportechment5 hours ago

Profil AKBP Netty Siagian, Polisi Berprestasi yang Berani Kritik Mayor Teddy

Migas5 hours ago

Pertahankan Tingkat Risiko ESG, Pertamina Sabet Predikat Global Top Rated Industry

Asuransi5 hours ago

Jamkrindo-Lembaga Penjaminan Daerah Perkuat Sinergi untuk Dukung UMKM

Ruang Sujud5 hours ago

Kemenag Bertemu dengan PP Muhammadiyah dan PBNU, Ini yang Dibahas!

News6 hours ago

Tingkatkan Literasi Masyarakat, InJourney Airports Salurkan Fasilitas Belajar

News6 hours ago

RI-India Sepakati Kerja Sama Sejumlah Sektor Strategis

Ruang Sujud7 hours ago

Pemerintah Taliban Tolak Kembalikan Senjata AS untuk Perangi ISIS-K

Sportechment9 hours ago

Raline Shah Klarifikasi Kritik Warganet Soal Hadiri Acara LV di Singapura

Ruang Sujud10 hours ago

Mendikdasmen Jadi Menteri Terpopuler Di Media Sosial

Sportechment10 hours ago

Marshanda Tersanjung Tampil Bareng Vina Panduwinata

Ruang Sujud12 hours ago

Arab Saudi Perkuat Investasi dan Kerja Sama dengan Amerika Serikat

Sportechment13 hours ago

Pecahkan Rekor Dunia, Insinyur Jerman Hidup 120 Hari di Bawah Laut

Sportechment13 hours ago

Usman Nurmagomedov Pertahankan Sabuk Juara di Duel Sengit Lawan Paul Hughes

Ruang Sujud14 hours ago

200 Tentara Palestina Dibebaskan Israel Pasca Gencatan Senjata