Monitorday.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyoroti fenomena kecanduan gadget yang semakin mengkhawatirkan di kalangan anak-anak.
Ia menilai ketergantungan terhadap perangkat digital ini telah menjadi masalah serius yang berdampak pada perkembangan anak-anak di Indonesia.
Menurut Abdul Mu’ti, kebiasaan memanjakan anak dengan gadget sejak usia dini menjadi penyebab utama kecanduan ini. Ia mencontohkan bahwa banyak anak usia taman kanak-kanak (TK) yang belum bisa membaca, tetapi sudah sangat mahir bermain game dengan kecepatan yang bahkan melampaui orang dewasa.
“Ketagihan terhadap gadget ini terkait dengan budaya kita yang membiarkan anak-anak terlalu dini terpapar perangkat digital. Anak TK mungkin belum bisa membaca, tetapi mereka bisa bermain game dengan sangat cepat, melebihi saya yang seorang profesor,” ujarnya, Kamis (30/1).
Ia menjelaskan bahwa kecanduan gadget dapat memengaruhi konsentrasi anak. Mereka cenderung kesulitan fokus pada informasi yang berguna, sementara informasi yang tidak relevan justru dapat mendorong perilaku agresif. Tanpa pendampingan yang tepat dari orang dewasa, kondisi ini bisa menjadi ancaman bagi masa depan generasi muda.
Selain itu, Abdul Mu’ti menyoroti banjirnya informasi yang diterima anak-anak melalui gadget. Menurutnya, tidak semua informasi tersebut bermanfaat, dan sebagian besar bahkan dapat mengganggu perkembangan pola pikir anak.
Sebagai solusi, Mendikdasmen mendorong anak-anak untuk kembali aktif bermain di lingkungan sosial tanpa ketergantungan pada gadget. Ia juga berharap setiap daerah dapat menyediakan ruang bermain bersama agar anak-anak bisa berinteraksi langsung dengan teman sebaya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah telah meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini mencakup tujuh kebiasaan positif, yakni Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Gemar Belajar, Makan Sehat dan Bergizi, Bermasyarakat, serta Tidur Cepat.
Dengan program ini, pemerintah berharap dapat membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter kuat demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Abdul Mu’ti juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak-anak mereka sejak dini. Ia menekankan bahwa kebiasaan memberikan gadget sebagai sarana hiburan bagi anak perlu dikendalikan agar tidak berujung pada kecanduan.
“Jika anak terlalu sering terpapar gadget, mereka akan cenderung malas bergerak (mager), sehingga dapat menghambat kemampuan sosial mereka,” tegasnya.
Ia pun mengimbau para orang tua untuk lebih aktif mengawasi anak-anak dari paparan konten berbahaya serta membiasakan pola asuh yang seimbang demi masa depan anak yang lebih baik.