Monitorday.com – Pemerintah Italia resmi menutup akses ke DeepSeek, aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal China, pada Kamis (30/1). Langkah ini diambil oleh Otoritas Perlindungan Data Italia (GPDP) demi melindungi data pribadi pengguna di negara tersebut.
GPDP juga memerintahkan dua perusahaan yang berada di balik layanan chatbot DeepSeek—Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence dan Beijing DeepSeek Artificial Intelligence—untuk segera menghentikan penggunaan data pengguna Italia.
Keputusan ini dibuat setelah GPDP melakukan penilaian mengenai jenis data pribadi yang dikumpulkan serta dasar hukum dari pengumpulan tersebut.
“Perintah pembatasan ini diambil untuk melindungi data pengguna Italia dan menindaklanjuti informasi yang diberikan oleh kedua perusahaan hari ini, yang kami nilai sama sekali tidak mencukupi,” ujar GPDP dalam pernyataannya.
Selain pembatasan akses, GPDP juga memulai penyelidikan formal terhadap perusahaan teknologi rintisan asal China ini.
Langkah ini mirip dengan investigasi yang dilakukan terhadap ChatGPT milik OpenAI pada Maret 2023, di mana layanan AI asal AS tersebut sempat mengalami pembatasan sementara karena masalah privasi serupa.
DeepSeek sendiri baru saja meluncurkan model AI terbaru bernama DeepSeek-R1 pada 20 Januari 2025. Model open-source ini dikembangkan dengan biaya rendah karena menggunakan lebih sedikit cip, yang dianggap sebagai tantangan bagi dominasi Barat dalam bidang kecerdasan buatan.
Dengan adanya blokir dan penyelidikan yang dilakukan oleh Italia, masa depan penggunaan DeepSeek di Eropa kini menjadi semakin tidak pasti.