Monitorday.com – Indra Sjafri, pelatih Timnas Indonesia U-20, gagal membawa timnya lolos ke perempatfinal Piala Asia U-20 2025. Kegagalan ini membuatnya mendapat sorotan tajam, termasuk desakan pemecatan dari publik.
Skuad Garuda Nusantara mengalami kekalahan berturut-turut, yakni 0-3 dari Iran U-20 dan 1-3 dari Uzbekistan U-20. Meski masih menyisakan satu laga terakhir melawan Yaman U-20 pada Rabu (19/2/2025), Indonesia dipastikan tidak bisa melaju ke babak perempatfinal karena selisih enam poin dari Iran dan Uzbekistan.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sebelumnya menargetkan agar Timnas Indonesia U-20 bisa mencapai perempatfinal Piala Asia U-20 2025 sebagai langkah awal menuju Piala Dunia U-20 2025 di Cile.
“Targetnya menjadi dua tim terbaik di fase grup dan lolos ke perempatfinal. Saya optimistis Garuda Muda mampu berjuang dan menjaga peluang untuk lolos ke Piala Dunia U-20 2025,” ujar Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Riwayat Pendidikan Indra Sjafri
Seiring kegagalan ini, media sosial ramai dengan tuntutan agar Indra Sjafri dicopot dari jabatannya.
“TC panjang enggak dapet hasil #indrasjafriout,” tulis salah satu akun di platform X.
Namun, di balik sorotan tajam, menarik untuk menelusuri latar belakang pendidikan dan perjalanan karier Indra Sjafri.
Pria berdarah Minang ini lahir pada 2 Februari 1963 dan mulai mengenal dunia sepak bola pada 1981. Saat masih duduk di bangku kelas 2 SMA, ia direkrut oleh PSP Padang Junior berkat kemampuannya di berbagai kompetisi sekolah. Selain bermain sepak bola, ia juga bekerja di PT Pos Indonesia.
Indra melanjutkan pendidikannya di Universitas Andalas dengan mengambil jurusan ekonomi. Namun, pada 1991, ia memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola untuk fokus pada pekerjaannya di PT Pos Indonesia, di mana jabatan terakhirnya adalah Kepala Kantor Cabang Bandara Padang pada 1993.
Karier Kepelatihan Indra Sjafri
Setelah meninggalkan pekerjaannya di kantor pos, Indra memulai karier sebagai pelatih di Persikalis Bengkalis pada 2008. Kemudian, PSSI menunjuknya sebagai pelatih Timnas Indonesia U-16 pada 2011.
Ia dikenal sebagai sosok yang ahli dalam membina pemain muda, sehingga beberapa kali dipercaya menangani berbagai kelompok usia Timnas Indonesia, mulai dari U-16 hingga U-24.
Indra juga sempat melatih Bali United dari 2014 hingga 2017. Dalam hal kepelatihan, ia mengantongi lisensi bertahap dari C hingga Pro, dimulai dengan lisensi C pada 1997, lisensi B pada 1998, lisensi A pada 1999, hingga akhirnya memperoleh lisensi Pro pada 2019.
Selain rekam jejaknya sebagai pelatih, Indra Sjafri juga dikenal atas dedikasinya dalam membangun fondasi sepak bola Indonesia, baik sebagai instruktur maupun pencari bakat di PSSI.