Pembelajaran di Bulan Ramadhan
Pemerintah telah menerbitkan Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri terkait pembelajaran sekolah di bulan Ramadhan.

Published
2 months agoon
Mungkin Kamu Suka
-
Penjurusan di SMA Kembali Diterapkan 2025, PGRI Sambut Positif
-
Halalbihalal Kemendikdasmen: Momentum Perkuat Semangat Pengabdian dan Kerja Sama
-
Kemendikdasmen-Badan Gizi Nasional Teken MoU Penuhi Gizi Anak-Anak di Sekolah
-
Demi Generasi Siap Kerja
-
Kemendikdasmen dan PKP Serahkan Kunci Rumah untuk Guru Indonesia
News
Kasus Kalibata, BGN Perketat Seleksi Mitra Program Makan Bergizi Gratis

Published
7 hours agoon
19/04/2025
Monitorday.com — Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan akan memperketat proses seleksi mitra dalam pelaksanaan program Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).
Langkah ini diambil menyusul dugaan penyelewengan dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyeret Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan pihaknya tidak akan gegabah lagi dalam memilih mitra. “BGN akan lebih selektif dalam menentukan mitra yang dapat bekerja sama dalam pembangunan SPPG,” ujarnya dalam pernyataan resminya.
Masalah bermula dari keluhan mitra penyedia MBG, Ira Mesra Destiawati, yang mengaku belum menerima pembayaran atas makanan bergizi yang ia distribusikan ke 19 sekolah sejak Februari 2025. Ira, yang bertugas di dapur SPPG Kalibata, menyebutkan kerugian hampir mencapai Rp1 miliar, dan kini dapur seluas 500 meter persegi itu telah berhenti beroperasi.
Tak hanya mengeluh, Ira juga melaporkan Yayasan MBN ke pihak kepolisian dengan dugaan penggelapan dana. Menanggapi hal ini, Dadan menegaskan bahwa konflik tersebut murni persoalan internal antara mitra dapur dan yayasan pelaksana.
“Apa yang terjadi di SPPG Kalibata adalah masalah internal mitra. Tidak ada keterlibatan langsung BGN,” katanya.
Menurut Dadan, BGN baru mengetahui bahwa pelaksanaan program MBG di Kalibata melibatkan dua entitas berbeda, yakni yayasan dan pemilik fasilitas dapur. Selama ini, BGN mengira keduanya merupakan satu kesatuan mitra.
“Kami baru sadar ada dua pihak berbeda di balik pelaksanaan itu. Kami tahunya mereka satu entitas mitra,” jelasnya.
Pihak BGN telah memfasilitasi mediasi antara kedua pihak yang berselisih. Dari hasil pertemuan tersebut, permasalahan dianggap selesai dan dinyatakan sebagai kesalahpahaman internal. Dapur MBG Kalibata pun disebut telah kembali beroperasi mulai Kamis (17/4).
Dadan juga menjelaskan bahwa keterlambatan operasional usai Lebaran disebabkan oleh perubahan sistem pendanaan yang sedang diterapkan. Ia memastikan dana operasional untuk 10 hari ke depan telah dikirimkan.
“Untuk ke depannya, mitra tidak lagi diminta menalangi dana. Kami sudah mengirimkan uang muka,” ujarnya.
Dalam kebijakan baru, BGN kini menggunakan sistem virtual account (VA) sebagai rekening bersama antara SPPG dan yayasan. Dana hanya bisa dicairkan jika ada verifikasi dan kesepakatan dari kedua belah pihak.
“Dengan sistem VA ini, tidak akan ada pencairan sepihak. Akuntabilitas terjaga, transparansi lebih kuat,” tegas Dadan.
Melalui sistem ini, BGN berharap polemik serupa tidak terulang, dan pelaksanaan program MBG dapat berjalan lancar sesuai tujuan utama: menyediakan makanan bergizi bagi generasi muda Indonesia.
Sportechment
Comeback Dramatis, Persib Tumbangkan Bali United di GBLA

Published
9 hours agoon
18/04/2025
Monitorday.com – Persib Bandung berhasil mengamankan tiga poin penting usai menundukkan Bali United dengan skor 2-1 dalam lanjutan pekan ke-29 Liga 1 Indonesia yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (18/4) malam. Kemenangan ini semakin mengukuhkan posisi Maung Bandung di puncak klasemen sementara.
Sejak peluit awal dibunyikan, Persib langsung tancap gas dan mendominasi jalannya pertandingan. Sejumlah peluang tercipta, termasuk dari kaki Ciro Alves dan Matteo Kocijan di awal babak pertama, namun keduanya masih belum mampu menaklukkan penjaga gawang Bali United, Fitrul Dwi Rustapa.
Meski terus ditekan, Bali United justru mampu mencuri gol lebih dulu. Pada menit ke-23, Irfan Jaya sukses mencetak gol indah lewat eksekusi tendangan bebas yang tak mampu diantisipasi Teja Paku Alam. Keunggulan ini membuat tim tamu semakin disiplin bertahan, sembari mengandalkan serangan balik cepat.
Persib tak mengendurkan serangan. Serangan demi serangan terus dibangun oleh Marc Klok dan kolega, namun barisan belakang Serdadu Tridatu tampil kokoh dan sulit ditembus. Intensitas permainan meningkat, terlebih menjelang akhir babak pertama yang diwarnai tensi tinggi antarpemain. Namun hingga turun minum, skor tetap bertahan 0-1 untuk keunggulan Bali United.
Memasuki babak kedua, dominasi Persib berlanjut. Permainan agresif Maung Bandung membuahkan hasil pada menit ke-69. Beckham Putra, yang tampil impresif, melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang bersarang mulus di pojok gawang Bali United. Skor pun imbang 1-1.
Tak ingin kehilangan momentum, Persib terus menekan. Hasilnya, pada menit ke-82, tim asuhan Bojan Hodak sukses membalikkan keadaan. Umpan sepak pojok dari Adam Alis disambut tandukan tajam Gustavo Franca yang menggetarkan gawang Bali United dan membawa Persib unggul 2-1.
Di sisa waktu pertandingan, giliran Persib yang harus bekerja keras meredam serangan balik Bali United. Tim tamu hampir menyamakan kedudukan melalui peluang Rahmat Arjuna, namun bola masih belum menemui sasaran.
Hingga peluit akhir dibunyikan, Persib berhasil mempertahankan keunggulan. Tambahan tiga poin membawa mereka mengoleksi 61 poin dan semakin kokoh di puncak klasemen Liga 1, unggul delapan poin atas pesaing terdekat, Dewa United.
Kemenangan ini menjadi modal penting bagi Persib untuk menghadapi laga-laga sisa musim, sekaligus membuktikan kapasitas mereka sebagai kandidat kuat juara Liga 1 2024/2025.
Review
SMK Indonesia Menembus Dunia Kerja Global
1.500 lulusan SMK Indonesia siap bekerja di luar negeri, memperlihatkan kualitas keterampilan dan karakter yang siap bersaing di pasar global.

Published
11 hours agoon
18/04/2025
Monitorday.com – Bayangkan, Anda baru saja lulus dari SMK, dan dalam hitungan bulan, Anda sudah siap bekerja di negara yang jauh, seperti Jepang atau Jerman. Itulah yang kini menjadi kenyataan bagi 1.500 lulusan SMK di seluruh Indonesia. Dengan keberanian dan semangat juang yang tinggi, mereka siap membawa keterampilan mereka ke luar negeri—mewakili Indonesia di panggung dunia.
Keberangkatan para lulusan SMK ini merupakan bagian dari program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). 1.500 siswa dari berbagai penjuru Indonesia dilepas untuk menjalani program magang di negara-negara maju seperti Jepang, Jerman, hingga Korea Selatan, dalam rangka mempersiapkan mereka menghadapi dunia kerja global.
Pada acara pelepasan di SMK Mitra Industri MM2100 Cikarang, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, mengungkapkan rasa bangga dan syukur yang mendalam. “Kami sangat senang ketika para lulusan SMK ini memiliki keberanian untuk melangkah ke dunia luar negeri dan memperkenalkan kualitas bangsa Indonesia di dunia internasional,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Namun, ada satu pesan penting yang disampaikan oleh Fajar. Selain memiliki keterampilan teknis yang mumpuni, karakter juga menjadi hal yang tidak kalah penting. “Kita tidak hanya berbicara soal skill atau hard skill, tetapi juga tentang karakter. Seperti yang kita lihat pada seorang pekerja migran asal Indramayu yang berhasil menyelamatkan korban kebakaran di Korea, tindakan heroik semacam itu menunjukkan betapa kuatnya karakter yang dimiliki oleh pekerja migran Indonesia,” katanya.
Memang, keberangkatan ke luar negeri bukan hanya soal mencari pekerjaan, tetapi juga tentang membawa nama baik Indonesia. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menekankan bahwa para peserta magang ini adalah “duta bangsa” yang akan mencerminkan budaya kerja keras dan sopan santun yang selama ini dikenal dari rakyat Indonesia. Menurutnya, kesempatan magang ini juga menjadi peluang besar untuk meningkatkan kompetensi para lulusan SMK agar siap bersaing di tingkat global. “Ini bukan sekadar magang, tetapi langkah penting untuk memperkuat kemampuan dan membuka peluang lebih besar di pasar kerja internasional,” ujar Yassierli.
Salah satu peserta magang, Dini Amalia Saputri, mengaku sangat bersyukur bisa berangkat ke Jepang. Ia mengungkapkan betapa sulitnya proses seleksi untuk bisa lolos menjadi bagian dari program magang ini. Dari seratus orang yang mendaftar, hanya beberapa yang terpilih. Prosesnya melibatkan berbagai tes, termasuk tes bahasa Jepang, yang ia lalui dengan penuh perjuangan. Namun, bagi Dini, usaha tersebut terasa sangat berharga karena ia yakin ini akan menjadi langkah besar dalam kariernya. “Sekolahku memang pusat unggulan, dan saya sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan ini,” katanya dengan senyum lebar.
Program ini adalah bukti nyata dari kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta yang saling mendukung dalam menciptakan generasi muda yang siap berkompetisi di dunia kerja internasional. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemenaker, BP2MI, serta dunia industri, berkomitmen untuk memperkuat kualitas pendidikan vokasi agar lulusan SMK tidak hanya siap untuk bekerja di pasar domestik, tetapi juga bisa menembus pasar global.
Dengan bekerja di luar negeri, para lulusan ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan teknis mereka, tetapi juga memperkaya pengalaman hidup yang akan berguna untuk kemajuan bangsa. “Ini adalah kesempatan luar biasa bagi generasi muda Indonesia untuk belajar dan berkembang, serta membawa nama Indonesia lebih jauh lagi,” ujar Fajar Riza Ul Haq dengan penuh harapan.
Ruang Sujud
Takabbur: Penyakit Hati yang Menggerogoti Jiwa Manusia

Published
14 hours agoon
18/04/2025By
Yusuf Hasyim
Monitorday.com – Takabbur adalah penyakit hati yang pelan-pelan menggerogoti jiwa manusia tanpa terasa. Ia mengendap diam-diam, namun dampaknya begitu merusak, baik terhadap hubungan manusia dengan sesamanya maupun hubungannya dengan Allah. Dalam Islam, takabbur dipandang sebagai sifat tercela yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kehancuran dunia dan akhirat.
Secara bahasa, takabbur berarti merasa besar atau menganggap diri lebih unggul dari yang lain. Dalam praktiknya, orang yang takabbur sering kali meremehkan orang lain, sulit menerima kritik, dan merasa dirinya paling benar. Penyakit ini bukan hanya tentang ucapan, tapi lebih dalam lagi: tentang keyakinan batin yang salah dalam memandang diri sendiri dan orang lain.
Bahaya takabbur sangat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ketika seseorang merasa lebih pintar, lebih kaya, lebih tampan, atau lebih baik dalam ibadah, lalu mulai memandang rendah orang lain, saat itulah benih takabbur tumbuh. Dalam dunia sosial, orang yang takabbur seringkali dijauhi karena sikapnya yang arogan dan tidak bersahabat. Dalam dunia spiritual, takabbur menjadi hijab antara manusia dan hidayah Allah.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun sebesar biji sawi.” (HR. Muslim). Ini adalah peringatan keras tentang betapa bahayanya kesombongan. Sekecil apa pun takabbur itu, tetap bisa menjadi penghalang besar untuk mendapatkan kenikmatan abadi di surga.
Dalam sejarah Islam, kita melihat bagaimana takabbur menghancurkan banyak tokoh besar. Fir’aun yang merasa dirinya sebagai tuhan berakhir tenggelam di Laut Merah. Iblis, makhluk yang dulu mulia, dikutuk karena kesombongannya menolak bersujud kepada Adam. Qarun yang sombong dengan hartanya ditelan bumi bersama seluruh kekayaannya. Semua ini adalah pelajaran nyata tentang betapa takabbur bisa menghancurkan bahkan makhluk yang awalnya tinggi derajatnya.
Takabbur juga menggerogoti jiwa karena ia membutakan mata hati. Seseorang yang terkena takabbur sulit mengakui kesalahan, sulit belajar dari orang lain, dan mudah tersinggung ketika diingatkan. Hatinya tertutup untuk menerima kebenaran, dan pikirannya dipenuhi oleh rasa superioritas palsu. Tanpa disadari, takabbur membuat seseorang terasing dari lingkungan, keluarga, bahkan dari pertolongan Allah.
Lebih jauh lagi, takabbur membuat manusia lupa hakikat penciptaannya. Allah menciptakan manusia dari tanah, sesuatu yang rendah, namun diberikan kehormatan dengan akal dan petunjuk. Namun ketika manusia sombong, ia seolah-olah melupakan asal-usulnya. Ia merasa seolah-olah segalanya adalah hasil jerih payahnya sendiri, padahal semua nikmat adalah karunia dari Allah.
Dalam kehidupan modern, bentuk takabbur juga banyak terlihat. Ada yang sombong dengan gelar akademik, ada yang sombong dengan popularitas, ada pula yang sombong dengan kekayaan atau jabatan. Media sosial sering menjadi ladang subur bagi takabbur berkembang, ketika seseorang sibuk memamerkan pencapaiannya tanpa niat berbagi inspirasi, melainkan untuk mendapatkan pengakuan semu.
Lantas, bagaimana cara menyembuhkan penyakit hati ini?
Pertama, perbanyak mengingat asal-usul manusia. Kita berasal dari tanah, tidak ada alasan untuk menyombongkan diri. Membaca Al-Qur’an dan hadits tentang rendahnya kedudukan manusia tanpa pertolongan Allah akan menumbuhkan kesadaran tentang kelemahan diri.
Kedua, latihlah hati untuk selalu bersyukur. Bersyukur bukan hanya atas nikmat yang besar, tapi juga atas hal-hal kecil. Dengan rasa syukur, kita menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah pemberian, bukan semata hasil usaha pribadi. Ini akan meruntuhkan rasa ingin membanggakan diri.
Ketiga, cari lingkungan yang mengingatkan kita akan pentingnya tawadhu’ (rendah hati). Bergaul dengan orang-orang yang rendah hati akan menginspirasi kita untuk memperbaiki diri. Sebaliknya, lingkungan yang penuh dengan pamer dan gengsi hanya akan memupuk penyakit takabbur.
Keempat, biasakan diri untuk mengakui kesalahan. Tidak perlu malu untuk berkata, “Saya salah” atau “Saya belum tahu.” Ini adalah latihan kecil yang sangat efektif untuk menghancurkan ego dalam diri.
Kelima, memperbanyak doa. Salah satu doa yang indah adalah doa Rasulullah SAW: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat sombong dan ujub.” Dengan doa yang tulus, kita memohon pertolongan Allah agar hati kita dibersihkan dari sifat tercela ini.
Takabbur memang penyakit yang berbahaya, tapi bukan berarti tidak bisa diobati. Dengan usaha sadar, latihan hati, dan pertolongan Allah, seseorang bisa membersihkan dirinya dari sifat ini. Hati yang bersih dari takabbur akan menjadi hati yang ringan, damai, dan penuh cinta kepada sesama.
Akhirnya, marilah kita selalu mengingat pesan Rasulullah SAW bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa, bukan yang paling kaya, paling pintar, atau paling terkenal. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang hatinya bersih dari takabbur, penuh dengan kerendahan hati, dan senantiasa dekat dengan rahmat-Nya.
Aamiin.
News
Berantas Ilegal Fishing, ORCA 03 Tangkap 2 Kapal Ikan Asing Vietnam di Laut Natuna
Kapal Pengawas Orca 03 dan 02 tangkap dua kapal Vietnam di Laut Natuna. Aksi tegas KKP tunjukkan filosofi kuat penjaga laut Nusantara.

Published
17 hours agoon
18/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – “Efisiensi anggaran bukan alasan untuk melemahkan semangat, justru membuat kami lebih optimal mengawal laut Indonesia,” tegas Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, menyulut semangat para penjaga laut Indonesia untuk terus menegakkan kedaulatan maritim, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Aksi tegas kembali diperlihatkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam menjaga kedaulatan laut Nusantara. Dua kapal ikan asing (KIA) berbendera Vietnam ditangkap saat mencuri ikan di Laut Natuna Utara, Senin (14/04/25), dalam operasi yang tak hanya berani, tetapi juga sarat makna filosofis.
Kapal Pengawas (KP) Orca 03 dan KP Orca 02 tampil sebagai garda depan dalam operasi gabungan Bakamla Patma Yudhistira/2025 dan operasi mandiri KKP. Keberadaan kapal pengawas dengan nama “Orca” bukan tanpa makna—seperti paus pemburu yang melindungi wilayahnya, KP Orca adalah simbol kekuatan, kecerdasan, dan ketegasan Indonesia dalam menjaga laut dari perusakan dan pencurian sumber daya.
“Negara hadir di Laut Natuna Utara. Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku illegal fishing,” tegas Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Dr. Pung Nugroho Saksono, atau akrab disapa Ipunk, dalam konferensi pers di Batam, Jumat (18/04).
Ipunk menjelaskan bagaimana dua kapal, 936 TS (135 GT) dan 5762 TS (150 GT), terdeteksi oleh KP Orca 03 saat melakukan aktivitas terlarang menggunakan alat tangkap pair trawl—praktik merusak yang dilarang keras di wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, Ipunk juga mengapresiasi Kapten KP Orca 03, Mohammad Ma’ruf, S.ST.Pi yang memimpin operasi dengan sigap. Saat dua kapal asing berusaha kabur, ia memerintahkan peluncuran Rigid Inflatable Boat (RIB). Dalam waktu singkat, keduanya berhasil dilumpuhkan. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 4.500 kilogram ikan campur dan 30 anak buah kapal (ABK) asal Vietnam.
“Alat tangkap itu sangat merusak. Ikan kecil pun ikut terjaring, menyebabkan kepunahan sumber daya perikanan dan merusak ekosistem. Kita tidak boleh diam,” ujar Ipunk. Ketegasan itu membuahkan hasil besar: negara diselamatkan dari potensi kerugian mencapai Rp152,8 miliar—nilai fantastis yang mencakup hasil tangkapan ilegal, kerusakan lingkungan, dan nilai ekonomi penggunaan pair trawl.
Tak hanya menindak, KKP juga bertindak cepat merespons laporan masyarakat. Ini bukan semata aksi teknis, melainkan refleksi semangat kolaboratif dan partisipatif dalam menjaga laut Indonesia. Bahwa laut adalah warisan, bukan hanya untuk dinikmati, tapi untuk dijaga bersama.
Kapal Orca, lebih dari sekadar alat pengawas. Ia adalah manifestasi semangat maritim Indonesia—gagah, gesit, dan garang terhadap pelanggaran. Filosofi di balik namanya mengandung makna dalam: seperti paus pembunuh yang cerdas dan pelindung teritorialnya, Orca adalah perpanjangan tangan negara yang tak gentar menghadapi ancaman apa pun di laut.
Tindakan hukum juga tak main-main. Kedua kapal Vietnam akan dijerat dengan pasal-pasal tegas dalam Undang-Undang Perikanan, yang telah diperbarui hingga Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Ini adalah pesan yang jelas: laut Indonesia bukan untuk dirampas.
Dengan semangat efisiensi yang melahirkan efektivitas, dan filosofi laut yang tertanam kuat, PSDKP dan armada Orca tak sekadar menegakkan hukum, melainkan simbol komitmen Indonesia dalam menjaga laut sebagai sumber kehidupan dan martabat bangsa.
News
Dapur Bergizi, Uang Digoreng Sampai Gosong
Kasus penggelapan hampir Rp1 miliar di dapur MBG Kalibata menguak praktik kotor di balik program makan gratis. Dapur bergizi, tapi anggarannya malah digoreng.

Published
18 hours agoon
18/04/2025By
N Ayu Ashari
Monitorday.com – Alih-alih menyuapi generasi muda dengan gizi yang layak, program makan gratis justru jadi santapan empuk praktik penggelapan dana. Kalibata, Jakarta Selatan, kini bukan cuma soal nasi dan lauk, tapi juga uang rakyat yang raib.
Apa kabar gizi anak bangsa? Tampaknya, menu hari ini bukan protein tinggi, melainkan korupsi berkalori tinggi. Ketika dapur yang mestinya menanak masa depan justru menghidangkan konflik kepentingan dan penggelembungan anggaran, kita tahu: ini benar-benar Indonesia!
Di tengah semangat memberi makan anak sekolah secara gratis, kabar tak sedap datang dari Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Kalibata. Bukan soal rasa masakan, tapi soal rasa keadilan yang mulai hambar. Jumat (18/4/2025), pihak kepolisian memanggil dua pihak yang mestinya jadi mitra: pelapor berinisial MBN dan korban bernama Ira. Keduanya diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan penggelapan dana operasional dapur sebesar Rp975.375.000. Angka yang nyaris menyentuh satu miliar rupiah. Cukup untuk memberi makan satu kecamatan—atau mungkin hanya cukup untuk memberi kenyang satu oknum?
Konon, laporan ini sudah dilayangkan sejak 10 April lalu, namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda permintaan maaf, apalagi pengembalian dana. Mediasi memang sempat dilakukan, bahkan dapur kembali beroperasi pada 17 April. Tapi seperti nasi yang sudah menjadi kerak, ada jejak gosong yang tak bisa disembunyikan.
Yang bikin rakyat makin geleng-geleng: dalam kontrak awal, per porsi makanan dihargai Rp15.000. Tapi mendadak, entah dapat ilham dari dapur sebelah, harga turun jadi Rp13.000. “Diskon” ini katanya sudah diketahui sebelum kontrak ditandatangani. Artinya, ada yang main harga sejak awal. Tapi bukan harga pasar, ini harga nurani. Dan tampaknya, nurani bisa dinego.
Ira, mitra dapur yang memasak lebih dari 65.000 porsi makanan sejak Februari hingga Maret, mengaku tak menerima bayaran untuk tahap kedua distribusi. Bukan karena salah masak, tapi karena pihak yayasan mendadak “alergi transparansi”. Tanpa keterbukaan, tanpa pertanggungjawaban, tanpa rasa bersalah. Seolah-olah, masak nasi lebih penting dari menghitung anggaran.
Yang paling ironis, program ini sejatinya digadang-gadang jadi solusi ketimpangan gizi anak-anak sekolah. Tapi kenyataannya, justru jadi contoh sempurna bagaimana idealisme bisa dicincang di talenan korupsi. Bagaimana mungkin mau bergizi kalau dananya sudah tercampur busuk? Bagaimana bisa menyiapkan masa depan anak-anak kalau hari ini saja disuapi kebohongan?
Kepolisian menegaskan bahwa laporan ini masih berjalan, belum ada pencabutan. Tapi publik tahu betul, di negeri ini, proses hukum sering kali hanya hangat di awal, lalu dingin menjelang makan siang. Kita sedang menonton sinetron hukum yang biasa: episode 1 gempar, episode 10 menguap.
Maka, tak heran kalau orang bilang, “Tak Indonesia kalau tak ada korupsi.” Kita terlalu terbiasa. Terlalu kebal. Sampai-sampai saat dana makan anak digelapkan, publik cuma angkat alis sebentar, lalu kembali scroll media sosial.
Mungkin yang paling pahit bukan soal uang yang hilang, tapi hilangnya kepercayaan. Ketika dapur bergizi menjadi tempat menggoreng dana, saat itulah kita tahu: menu utamanya bukan lagi makanan sehat, tapi mental yang sakit.
Ruang Sujud
Bahaya Takabbur dalam Kehidupan Sehari-hari dan Cara Menghindarinya

Published
18 hours agoon
18/04/2025By
Yusuf Hasyim
Monitorday.com – Takabbur, atau kesombongan, adalah salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya dalam kehidupan manusia. Meski sering dianggap sepele, takabbur perlahan bisa merusak jiwa, hubungan sosial, hingga menghancurkan masa depan seseorang. Bahkan, dalam ajaran Islam, takabbur termasuk dosa besar yang dapat menghalangi seseorang dari surga.
Takabbur berarti merasa diri lebih baik, lebih tinggi, atau lebih mulia dibandingkan orang lain. Penyakit ini bisa timbul dari berbagai hal: harta, keturunan, jabatan, kecerdasan, hingga amal ibadah. Siapa pun bisa terjangkit, tanpa melihat usia, status, atau latar belakang.
Bahaya utama dari takabbur adalah membuat seseorang sulit menerima kebenaran. Ketika hati sudah dipenuhi kesombongan, nasihat tidak lagi masuk, kritik dianggap serangan, dan perbaikan diri menjadi sesuatu yang mustahil. Seseorang yang takabbur cenderung merasa dirinya selalu benar, sementara orang lain salah. Ini adalah jalan tercepat menuju kehancuran batin dan keterasingan sosial.
Dalam kehidupan sehari-hari, takabbur bisa muncul dalam banyak bentuk. Seorang pelajar yang meremehkan teman-temannya karena merasa lebih pintar, seorang atasan yang memperlakukan bawahannya dengan merendahkan, atau bahkan seorang relijius yang merasa dirinya lebih suci dibandingkan orang lain. Semua ini adalah bentuk-bentuk nyata dari takabbur yang merusak hubungan antarmanusia.
Tak hanya itu, takabbur juga membuat seseorang jauh dari pertolongan Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji zarrah.” (HR. Muslim). Ini menunjukkan betapa seriusnya dampak dari sifat ini, bahkan sekecil apa pun kadar kesombongan dalam hati tetap bisa menghalangi jalan menuju rahmat Allah.
Di balik itu semua, takabbur juga membuat manusia lupa bahwa semua kelebihan yang dimiliki sejatinya adalah karunia Allah, bukan murni hasil usahanya sendiri. Harta, ilmu, kekuatan, kecantikan, semuanya adalah amanah yang harus disyukuri dan digunakan untuk kebaikan, bukan untuk membanggakan diri dan merendahkan orang lain.
Salah satu contoh nyata dari akibat takabbur adalah kisah Qarun dalam Al-Qur’an. Qarun adalah orang yang diberikan kekayaan melimpah, namun ia menjadi sombong dan berkata bahwa semua kekayaannya adalah hasil dari ilmunya sendiri. Akhirnya, Allah menenggelamkan dia bersama hartanya ke dalam bumi sebagai hukuman atas kesombongannya.
Lalu, bagaimana cara kita menghindari sifat takabbur ini dalam kehidupan sehari-hari?
Pertama, selalu ingat bahwa semua kelebihan adalah titipan dari Allah. Dengan menyadari bahwa kita hanyalah makhluk yang lemah tanpa bantuan-Nya, hati kita akan lebih mudah tunduk dan tidak merasa lebih baik dari orang lain. Kesadaran ini akan membuat kita lebih rendah hati dan lebih menghargai orang lain.
Kedua, membiasakan diri untuk selalu mengevaluasi diri. Setiap malam sebelum tidur, kita bisa bertanya pada diri sendiri: apakah hari ini ada sikap atau ucapan kita yang menunjukkan kesombongan? Apakah ada orang yang mungkin merasa direndahkan karena perilaku kita? Dengan evaluasi rutin, kita bisa memperbaiki diri sebelum penyakit takabbur mengakar kuat dalam hati.
Ketiga, belajar dari kisah-kisah tentang kehancuran akibat kesombongan. Baik dari Al-Qur’an, hadis, maupun sejarah umum, banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil. Kisah Fir’aun, misalnya, menjadi pengingat bahwa sehebat apa pun kekuasaan seseorang, jika disertai dengan kesombongan, akan berakhir dengan kehinaan.
Keempat, membangun sikap tawadhu’ (rendah hati) dalam setiap aspek kehidupan. Tawadhu’ bukan berarti merendahkan diri secara berlebihan, tetapi lebih kepada menyadari bahwa semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan tawadhu’, kita bisa menghormati orang lain tanpa merasa lebih rendah atau lebih tinggi.
Kelima, memperbanyak doa agar Allah menjaga hati kita. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW adalah: “Ya Allah, jauhkanlah aku dari akhlak-akhlak yang buruk, dan dekatkanlah aku kepada akhlak-akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi). Dengan memohon perlindungan kepada Allah, kita berharap diberikan hati yang bersih dari rasa sombong.
Keenam, membiasakan diri untuk memuji orang lain dan mengakui kelebihan mereka. Ini adalah latihan sederhana untuk menghancurkan ego dalam diri kita. Ketika kita terbiasa melihat kebaikan dalam diri orang lain, kita akan lebih mudah bersikap rendah hati.
Terakhir, sadarilah bahwa kesombongan hanya membuat hidup kita sempit dan penuh beban. Orang yang sombong selalu merasa harus mempertahankan citranya, selalu khawatir tentang pendapat orang lain, dan sulit merasakan ketenangan sejati. Sebaliknya, orang yang rendah hati akan lebih mudah bahagia, lebih banyak teman, dan lebih dekat kepada rahmat Allah.
Takabbur memang sering kali hadir secara halus, tanpa kita sadari. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga hati dan memperbarui niat dalam setiap langkah hidup. Dengan kesadaran, latihan, dan pertolongan Allah, kita bisa membangun jiwa yang bersih, penuh kerendahan hati, dan selalu dekat dengan kebenaran.
Semoga Allah melindungi kita dari penyakit takabbur, membimbing hati kita untuk selalu rendah hati, dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang dicintai-Nya. Aamiin.
Sportechment
Duh! Hakim AS Putuskan Google Bersalah Gegara Kasus Ini

Published
22 hours agoon
18/04/2025
Monitorday.com – Raksasa teknologi Google dinyatakan bersalah membangun kekuatan monopoli secara ilegal dalam bisnis periklanan digitalnya.
Putusan ini dijatuhkan oleh Hakim Federal Leonie Brinkema dari Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Virginia Timur pada Kamis (17/4/2025), menandai kemenangan besar bagi Departemen Kehakiman AS (DOJ) dalam salah satu gugatan antimonopoli terbesar terhadap perusahaan teknologi.
Putusan tersebut menyasar divisi bisnis Google yang bernilai US$31 miliar, yang berperan sebagai perantara antara publisher situs web dan pengiklan melalui teknologi penentuan penempatan iklan di internet.
Dalam amar putusannya, Hakim Brinkema menyebut bahwa Google secara sengaja menggabungkan layanan server iklan dan platform bursa iklan (ad exchange) untuk memperkuat dominasinya di pasar dan menyingkirkan kompetitor.
“Tindakan eksklusif Google tidak hanya merugikan pesaing, tetapi juga publisher, merusak persaingan sehat, dan pada akhirnya merugikan konsumen yang bergantung pada internet terbuka,” tulis Brinkema, dikutip dari CNN.
Ini merupakan pukulan kedua terhadap Google dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, perusahaan milik Alphabet Inc. itu juga dinyatakan bersalah dalam kasus monopoli mesin pencari dan toko aplikasi Android.
Serangkaian vonis tersebut menunjukkan meningkatnya tekanan hukum terhadap Google, yang berpotensi mengarah pada sanksi berat, bahkan restrukturisasi besar-besaran terhadap lini bisnis mereka.
Meski demikian, Google membantah tudingan tersebut dan menyebut gugatan DOJ “cacat secara hukum”. Perusahaan memperingatkan bahwa langkah pemerintah dapat menghambat inovasi, meningkatkan biaya iklan, dan menyulitkan pertumbuhan bisnis kecil serta publisher digital.
Sementara Departemen Kehakiman menilai dominasi Google selama bertahun-tahun telah menciptakan konflik kepentingan besar, karena perusahaan mengendalikan kedua sisi pasar – sebagai penyedia ruang iklan dan sekaligus sebagai perantara pengiklan.
Hingga kini, baik Google maupun DOJ belum mengeluarkan pernyataan resmi pasca putusan. Proses banding diperkirakan akan berlangsung lama dan bisa memakan waktu bertahun-tahun sebelum putusan final benar-benar dijalankan
Review
Damai yang Membunuh Palestina
Perjanjian damai Gaza yang digagas Mesir, Yordania, dan Prancis justru berpotensi membunuh perjuangan Palestina. Meletakkan senjata adalah jalan cepat menuju pembantaian.

Published
22 hours agoon
18/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Di tengah reruntuhan Gaza dan suara rintihan rakyat yang kehilangan keluarga, rumah, dan harapan—dunia sekali lagi berusaha menjual “perdamaian” yang semu. Tapi benarkah ini damai, atau sekadar jebakan sejarah yang sedang berulang?
Perjanjian damai yang sedang digagas oleh Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi, Raja Yordania Abdullah II, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengusung misi mulia: menghentikan pertumpahan darah di Gaza. Tapi sejatinya, perjanjian ini bukan solusi—ia adalah pisau yang dibungkus pita. Salah satu syarat utama yang diajukan adalah pelucutan senjata para pejuang Hamas dengan iming-iming dana rekonstruksi miliaran dolar. Sebuah tawaran yang terdengar seperti hadiah, tapi sesungguhnya beracun.
Sejarah mengajarkan kita untuk tidak mudah lupa. Pada 1994, Ukraina melepaskan senjata nuklirnya dengan janji keamanan dari kekuatan besar. Hari ini, Ukraina dilanda perang dan kehilangan wilayahnya. Pada 1982, PLO meletakkan senjata di Lebanon setelah perjanjian damai. Hasilnya? Kamp pengungsi Sabra dan Shatila menjadi ladang pembantaian berdarah selama 43 jam, dengan ribuan warga sipil yang dibunuh secara brutal. Lalu apakah kita masih percaya bahwa pelucutan senjata adalah jalan menuju kedamaian?
Delegasi Hamas tidak bodoh. Mereka tahu, satu-satunya alasan musuh bersedia duduk di meja perundingan adalah karena mereka tidak bisa menang di medan perang. Persis seperti yang dikatakan oleh seorang wakil Taliban dalam perundingan dengan Amerika, “Senjata inilah yang membawa kalian ke meja ini.” Pernyataan ini bukan hanya cerdas, tapi mencerminkan harga diri sebuah perjuangan yang tak bisa ditukar dengan janji kosong.
Taliban akhirnya berhasil memaksa Amerika Serikat angkat kaki dari Afghanistan. Bukan karena diplomasi, tapi karena keteguhan dalam berjuang. Gaza hari ini menghadapi dilema yang sama: tunduk pada perjanjian damai yang mematikan atau terus berdiri dengan senjata sebagai satu-satunya penjaga kehormatan.
Tawaran “damai” ini menuntut para pejuang meletakkan senjata dan rakyat Gaza menerima bantuan. Tapi apakah para penandatangan perjanjian itu akan menjamin keselamatan mereka? Sejarah mengatakan: tidak. Musuh tidak menghargai kelemahan. Ketika senjata diletakkan, pembantaian dimulai. Itulah narasi yang berulang dan terus berulang dalam sejarah umat ini.
Perjanjian ini justru membuka jalan bagi penyembelihan berikutnya, bukan menghentikannya. Inilah jebakan klasik yang menyamar sebagai diplomasi. Inilah konspirasi halus yang memakai jargon “kemanusiaan” untuk memandulkan perlawanan.
Yang dibutuhkan hari ini bukan tekanan kepada para pejuang, tapi tekanan kepada penjajah. Bukan seruan untuk menyerah, tapi dukungan bagi mereka yang mempertahankan kehormatan tanah suci Al-Aqsa. Jangan jadi umat yang dua kali dibodohi oleh sejarah. Jangan biarkan Gaza menjadi Sabra dan Shatila kedua.
Hari ini, tanggung jawab kita adalah berdiri tegak. Kirimkan doa, donasi, dan desakan politik. Gunakan suara kita untuk melawan propaganda perdamaian palsu yang justru menguntungkan penjajah dan membunuh perlawanan.
Sebab satu kebenaran tak terbantahkan tetap berdiri tegak:
Bangsa yang meletakkan senjatanya, sedang menandatangani surat kematiannya sendiri.
Sportechment
Derby Korea Batal Terjadi di Final Piala Asia U-17 2025, Penakluk Indonesia Keok

Published
22 hours agoon
18/04/2025
Monitorday.com – Harapan terjadinya Derby Korea di final Piala Asia U-17 2025 pupus sudah setelah Korea Utara dan Korea Selatan sama-sama tumbang di babak semifinal.
Korea Utara yang sebelumnya tampil gemilang dengan menyingkirkan Timnas U-17 Indonesia lewat skor telak 6-0 di perempat final, justru tak berkutik saat menghadapi Uzbekistan di semifinal yang berlangsung di King Fahd Sports City Stadium, Taif, Jumat (18/4/2025) dini hari WIB.
Uzbekistan tampil dominan dan mencetak tiga gol tanpa balas ke gawang Korea Utara. Gol-gol kemenangan Uzbekistan dicetak oleh Khasanov pada menit ke-31, Rustanov di menit ke-62, dan Shukurullaev hanya tiga menit berselang pada menit ke-65. Kemenangan ini memastikan langkah Uzbekistan ke final.
Sementara itu, di semifinal lainnya yang digelar sehari sebelumnya, Kamis (17/4/2025) malam, Korea Selatan juga harus menelan pil pahit saat menghadapi tuan rumah Arab Saudi di Okaz Stadium, Taif.
Laga berlangsung dramatis. Korea Selatan sempat unggul lebih dulu lewat gol Oh Ha-ram di menit ke-45. Namun kemenangan yang sudah di depan mata buyar setelah Arab Saudi mendapatkan penalti di detik-detik akhir pertandingan. Saeed sukses mengeksekusi penalti di menit ke-90+12 dan memaksa laga dilanjutkan ke adu penalti.
Dalam drama tos-tosan, tiga penendang Korea Selatan gagal mencetak gol – yakni Kim Min-chan, Jeong Hyeong-ung, dan Kim Do-yeon. Arab Saudi hanya gagal satu kali dan menang adu penalti dengan skor 3-1.
Dengan hasil ini, final Piala Asia U-17 2025 akan mempertemukan Arab Saudi vs Uzbekistan pada 20 April mendatang.
Hasil Semifinal Piala Asia U-17 2025:
- Arab Saudi 1-1 Korea Selatan (Arab Saudi menang 3-1 via adu penalti)
- Uzbekistan 3-0 Korea Utara
Monitor Saham BUMN

Kasus Kalibata, BGN Perketat Seleksi Mitra Program Makan Bergizi Gratis

Comeback Dramatis, Persib Tumbangkan Bali United di GBLA

SMK Indonesia Menembus Dunia Kerja Global

Takabbur: Penyakit Hati yang Menggerogoti Jiwa Manusia

Berantas Ilegal Fishing, ORCA 03 Tangkap 2 Kapal Ikan Asing Vietnam di Laut Natuna

Dapur Bergizi, Uang Digoreng Sampai Gosong

Bahaya Takabbur dalam Kehidupan Sehari-hari dan Cara Menghindarinya

Duh! Hakim AS Putuskan Google Bersalah Gegara Kasus Ini

Damai yang Membunuh Palestina

Derby Korea Batal Terjadi di Final Piala Asia U-17 2025, Penakluk Indonesia Keok

Takabbur: Penyakit Hati yang Membutakan Kebenaran

Comeback Gila MU Bikin Old Trafford Bergemuruh, Amorim Sindir Suporter yang Balik Duluan

Pesan Wamendikdasmen Saat Melepas 1.500 Lulusan SMK Siap Kerja ke LN

Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Mendikdasmen Wajibkan Guru Ikuti Pelatihan Rutin

MUI dan Tokoh Lintas Agama Sikapi Rencana Evakuasi Penduduk Gaza

Menlu RI dan AS Sepakat Perluas Kemitraan Strategis

Prabowo Siapkan Langkah Strategis untuk Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

Mensos: Guru Sekolah Rakyat Diprioritaskan dari PNS dan PPPK

Iffah: Pilar Kekuatan Spiritual dalam Islam
