Monitorday.com – Donald Trump kembali membuat kejutan di dunia bisnis. Lewat perusahaannya, Trump Organization, mantan Presiden Amerika Serikat itu resmi merambah industri telekomunikasi dengan meluncurkan layanan seluler dan smartphone terbaru bernama Trump Mobile.
Smartphone perdana yang diluncurkan diberi nama T1, dibanderol dengan harga US$499 atau sekitar Rp8,1 juta (asumsi kurs Rp16.264 per dolar AS). Menariknya, desain ponsel ini sekilas menyerupai iPhone, namun dengan sentuhan khas Trump: casing logam berwarna emas dan ukiran bendera Amerika Serikat.
Melansir Reuters, bisnis baru ini tak hanya menjual ponsel, tetapi juga menyediakan layanan seluler lengkap dengan pusat panggilan berbasis di Amerika Serikat dan perangkat yang diklaim diproduksi di dalam negeri.
Langkah ini disebut-sebut berkaitan dengan ketidakpuasan Trump terhadap rencana Apple yang akan memindahkan produksi iPhone dari China ke India. Trump secara terbuka menyatakan keinginannya agar Apple memproduksi perangkat untuk pasar AS langsung di tanah Amerika. Namun, keinginan itu belum terwujud karena berbagai kendala logistik dan biaya.
Beberapa analis melihat peluncuran T1 sebagai strategi Trump untuk mengisi celah di pasar ponsel yang selama ini didominasi produk mahal seperti iPhone dan Samsung.
“Ada celah di pasar untuk perangkat seperti ini,” ujar Brian Mulberry, manajer portofolio di Zacks Investment Management. “Harga ponsel premium sangat tinggi, sementara peningkatan fungsionalitas tidak begitu signifikan. Dengan fitur serupa dan harga lebih terjangkau, T1 bisa menarik perhatian.”
Lebih lanjut, Mulberry menilai daya tarik utama T1 terletak pada nama Trump yang melekat pada produk ini, yang berpotensi memikat jutaan pendukungnya di seluruh Amerika.
Tak hanya harga, nuansa patriotisme yang melekat pada T1—dari desain hingga branding—diyakini bisa menjadi kekuatan penarik tersendiri. Trump Mobile juga diposisikan sebagai produk nasionalis: diproduksi di AS, didesain untuk pasar AS, dan dipromosikan oleh figur paling kontroversial di politik Amerika modern.
“Persaingan selalu baik untuk konsumen,” tambah Mulberry. “Ini bisa menjadi dorongan bagi industri untuk menghadirkan lebih banyak inovasi dan pilihan dengan harga yang lebih bersaing.”
Peluncuran T1 menandai langkah baru Trump dalam merambah sektor teknologi, sekaligus memperluas pengaruhnya di luar dunia politik. Kini, tinggal bagaimana pasar merespons: apakah T1 akan jadi sensasi baru atau sekadar strategi branding semata?