Saat ini, dinamika politik di Indonesia masih sangat cair setidaknya dalam 1 bulan kedepan. Dalam rentang waktu itu, peluang partai politik berkoalisi dengan partai lain terbuka lebar.
Memang sudah seharusnya peluang kompetisi politik harus lebih terbuka, sehingga panggung politik tidak hanya akan diisi oleh para calon pemimpin medioker, cenderung oportunis, demagog dan menghamba pada kemenangan ketimbang kesetiaan pada (ideologi) partai.
Ini jelas menimbulkan kerapuhan bagi demokrasi (Pakulski, 2013). Kita tentu berharap akan mendapatkan pemimpin terbaik pada 2024 nanti. Tapi, juga perlu menyiapkan diri untuk mendapatkan pemimpin dengan kualitas medioker saja. Karena itu, pekerjaan rumah kita yang utama adalah penguatan kelembagaan demokrasi terutama di tubuh partai politik.
Mungkinkah kondisi seperti saat ini di Pemilu 2024 akan menghasilkan pemimpin profetik yang menjadi harapan rakyat? Untuk membahasnya secara lebih komperhensif , DEEP Talk bekerjasama dengan Monday TV telah menghadirkan narasumber