News
Hadir di Forum TAFISA World Congress 2023, Indonesia Angkat 6 Isu Utama
Published
1 year agoon
Monitorday.com – Indonesia turut hadir dalam acara TAFISA World Congress (TWC) KE-28, yang digelar di Dusseldorf Jerman, pada 1-5 November 2023. Dalam forum ini, Indonesia diwakili oleh beberapa organisasi di bawah Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI).
Delegasi Indonesia setidaknya membawa 6 isu utama pada forum yang digelar setiap dua tahun ini. Isu tersebut berkaitan dengan upaya mempopulerkan dan mengembangkan olahraga masyarakat.
Pertama, mendorong agar TAFISA, selaku organisasi olahraga masyarakat tingkat dunia, lebih aktif memainkan perannya mengembangkan olahraga masyarakat di regional Asia dan Oceania, misalnya lewat ASFAA (The Asiania Sport for All Association).
“TAFISA menjadi titik simpul komunikasi dan jembatan penghubung antara organisasi-organisasi Sports for All di regional Asia & Oceania,” demikian keterangan tertulis delegasi Indonesia, yang diterima monitorday, Kamis (02/11).
Kedua, Indonesia juga memandang perlu dilaksanakannya Regional Meeting untuk wilayah Asia dan Oceania, dimana Indonesia bersedia menjadi tuan rumah penyelenggara di bulan November 2024, yang diusulkan digelar di Kalimantan Timur.
Ketiga, pada forum Regional Meeting tersebut, dapat dibahas dan diputuskan terkait pelaksanaan ‘TAFISA Asia and Oceania Sport for All Games’ atau ‘TAFISA Asia Sport for All Games’ atau ‘TAFISA ASEAN Sport for All Games’.
“Dimana Indonesia juga bersedia menjadi Tuan Rumah penyelenggara the 1st TAFISA Asia/Asia Oceania/ASEAN Sport for Alla Games tersebut, mungkin di tahun 2026, juga di Kalimantan Timur,” tulisnya.
Keempat, Indonesia juga mendorong media komunikasi dari TAFISA, lebih banyak mengekspose perkembangan dunia olahraga masyarakat di regional Asia dan Oceania, karena sebenarnya di wilayah inilah terjadi pertumbuhan signifikan dari ORMA dunia.
Kelima, sebagaimanya contohnya adalah kegiatan World Walking Day (WWD) yang terus berkembang pelaksanaannya di Indonesia, melibatkan Asosiasi Pemerintahan Kota (APEKSI).Termasuk di tahun 2023 ini, dan rencana pelaksanaan di tahun 2024 di Ibukota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, yang juga menjadi sarana kegiatan kampanye pelestarian lingkungan dalam bentuk penanaman pohon, dan lain-lain.
“Sebagaimana yang menjadi topik bahasan di TWC ke 28 ini, yang akan disampaikan pemikirannya oleh Menpora RI. Laporan dan hasil dokumentasi video WWD 2023 di Indonesia sudah disampaikan kepada TAFISA,” lanjutnya.
Terkahir, Indonesia akan mengangkat mengenai perkembangan organisasi Drumband, salah satunya Federasi Youth Band Indonesia (FYBI) yang berencana menginisiasi pembentukan organisasi Drumband dunia (internasional) dimana ide tersebut ingin dikonsultasikan dengan TAFISA pada TWC ke-28, 2023 ini.
Ketua Umum PB INATKF, yang juga salah satu delegasi Indonesia, Muchlas Rowi mengatakan, perlunya kolaborasi yang baik antar negara dalam rangka mempromosikan olahraga masyarakat ini. Selain itu, penting juga memanfaatkan media sosial dengan menggandeng para influencer untuk mensosialisasikannya agar lebih masif.
“Untuk mensosialisakan Sport for All ini secara masif perlu kolaborasi dari semua negara, dan tentu perlu ada pemanfaatan influencer di media sosial,” kata Muchlas.
Dengan begitu, menurut dia, banyak pihak, terutama generasi muda bisa teredukasi dan memiliki kesadaran akan pentingnya olahraga.
“Tujuannnya untuk memberikan edukasi Sport for all kepada semua penduduk dunia, terutama kalangan anak muda agar memiliki kesadaran akan pentingnya manfaat olahraga,” demikian Muchlas Rowi.