Connect with us

Upaya Delegitimasi Prabowo Gibran

Pengamat politik Bawono Kumoro menyoroti soal putusan MK tentang batasan usia capres-cawapres yang menuai polemik dan dijadikan isu publik. Menurutnya, polemik ini hanya sebagai alat untuk mendegradasi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Deni Irawan

Published

on

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sportechment

Ngeri! 23 Laga Beruntun Tanpa Kalah di Semua Ajang, Kans Barcelona Sabet 4 Gelar

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Barcelona terus menunjukkan dominasinya di tahun 2025 dengan meraih kemenangan telak 4-0 atas Borussia Dortmund di leg pertama perempat final Liga Champions.

Tim asuhan Hansi Flick ini melanjutkan rekor luar biasa mereka, yang belum terkalahkan dalam 23 pertandingan berturut-turut sejak awal tahun.

Mentas di Stadion Lluis Companys pada Rabu (9/4), Barcelona tampil sangat dominan. Gol-gol dari Raphinha, Robert Lewandowski (2), dan Lamine Yamal memberi kemenangan yang hampir memastikan tempat mereka di semifinal Liga Champions. Dengan hasil ini, Barcelona kini telah mencatatkan 19 kemenangan dalam 23 pertandingan tahun 2025, hanya empat kali ditahan imbang.

Keempat hasil imbang tersebut terjadi melawan Getafe (1-1), Atalanta (2-2), Atletico Madrid (4-4), dan Real Betis (1-1). Sisanya, Barcelona merayakan kemenangan besar, termasuk beberapa hasil yang sangat mencolok seperti kemenangan 5-2 atas Real Madrid di final Piala Super Spanyol, serta kemenangan telak 4-0 atas Madrid dalam El Clasico di liga.

Tim asal Catalan ini juga menunjukkan keganasan mereka dengan mengalahkan tim-tim seperti Barbastro (4-0), Real Betis (5-1), Sevilla (4-1), Sociedad (4-0), Girona (4-1), dan yang terbaru, Borussia Dortmund (4-0). Bahkan, Valencia menjadi korban dua kali dihancurkan dengan skor mencolok 7-1 di La Liga dan 5-0 di Copa del Rey.

Dengan total 74 gol yang tercipta dalam 23 pertandingan tersebut, Barcelona rata-rata mencetak 3,2 gol per pertandingan, memperlihatkan betapa tajamnya serangan mereka.

Menurut data dari akun Misterchip, Barcelona kini mencatatkan rekor baru dengan 23 pertandingan beruntun tanpa kekalahan di awal tahun—sebuah pencapaian luar biasa yang terakhir kali tercatat pada Desember 2024 ketika Atletico Madrid menundukkan mereka 2-1.

Keberhasilan ini semakin memperkuat status Barcelona sebagai kandidat utama treble winners, dengan mereka sudah berada di final Copa del Rey, memuncaki klasemen La Liga, dan hampir dipastikan lolos ke semifinal Liga Champions. Dengan Piala Super Spanyol juga berada dalam jangkauan, Barcelona berpotensi meraih empat gelar sekaligus pada musim ini.

Meski begitu, pelatih Hansi Flick tetap waspada dan menekankan pentingnya fokus pada leg kedua melawan Dortmund di Jerman, Selasa (15/4/2025).

“Kami bermain sangat baik, dan ketika Anda tampil seperti itu, Anda akan mencetak banyak gol,” ujar Flick.

“Namun, kami belum lolos. Sepak bola adalah olahraga yang gila, kita tidak tahu apa yang akan terjadi.”

Dengan perjalanan mereka yang menjanjikan, Barcelona kini siap untuk menambah rekor gemilang mereka, dimulai dengan pertandingan melawan Leganes di La Liga akhir pekan ini.

Continue Reading

Sportechment

Catat! Jadwal Wakil Indonesia di 16 Besar Kejuaraan Asia 2025 Hari Ini, Ada Jonatan

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Hari ini, Kamis (10/4), Kejuaraan Asia 2025 akan memasuki babak 16 besar dengan sejumlah wakil Indonesia yang siap bertanding. Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung menjadi sorotan utama, keduanya akan berjuang untuk melanjutkan langkah mereka di ajang bergengsi ini.

Jonatan Christie, yang saat ini sedang dalam performa terbaik, akan menghadapi Justin Hoh dari Malaysia. Sementara itu, Gregoria Mariska Tunjung dijadwalkan bertanding melawan Kim Ga Eun asal Korea Selatan.

Tidak hanya itu, sektor tunggal putra Indonesia juga masih menyisakan Alwi Farhan, yang akan bertanding melawan Kenta Nishimoto dari Jepang. Di tunggal putri, Komang Ayu Cahya Dewi akan berhadapan dengan Han Yue dari China.

Di sektor ganda putra, Indonesia mengirimkan tiga pasangan yang akan berlaga di babak 16 besar. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan melawan pasangan Thailand, Chaloempon Charoenkitamorn/Worrapol Thongsanga.

Pasangan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, yang akan menghadapi lawan dengan peringkat lebih tinggi, masing-masing bertemu Kim Won Ho/Seo Seung Jae (Korea Selatan) dan Lee Jee Huei/Yang Po Hsuan (Taiwan).

Sektor ganda putri Indonesia juga tidak kalah kompetitif dengan pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahya Pratiwi yang akan berhadapan dengan pasangan Hong Kong, Fan Ka Yan/Yau Mau Ying. Selain mereka, Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu juga akan berkompetisi di babak ini.

Di ganda campuran, Indonesia akan menurunkan tiga pasangan. Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu akan menjadi yang pertama tampil, bertanding melawan pasangan Taiwan, Chen Cheng Kuan/Hsu Yin Hui. Setelahnya, pasangan lainnya, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah, juga akan bertanding.

Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Kejuaraan Asia 2025 (10 April 2025)

Lapangan 1

  • Jonatan Christie vs Justin Hoh (Malaysia) – Pertandingan Kedua
  • Komang Ayu Cahya Dewi vs Han Yue (China) – Pertandingan Ketiga
  • Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahya Pratiwi vs Fan Ka Yan/Yau Mau Ying (Hong Kong) – Pertandingan Kedelapan

Lapangan 2

  • Alwi Farhan vs Kenta Nishimoto (Jepang) – Pertandingan Kelima
  • Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Chaloempon Charoenkitamorn/Worrapol Thongsanga (Thailand) – Pertandingan Ke-10

Lapangan 3

  • Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs Yuichi Shimogami/Sayaka Hobara (Jepang) – Pertandingan Kedua
  • Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah vs Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) – Pertandingan Ketiga
  • Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu vs Rin Iwanaga/Kie Nakanishi (Jepang) – Pertandingan Ketujuh
  • Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin vs Kim Won Ho/Seo Seung Jae (Korea Selatan) – Pertandingan Ke-10

Lapangan 4

  • Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu vs Chen Cheng Kuan/Hsu Yin Hui (Taiwan) – Pertandingan Pertama
  • Gregoria Mariska Tunjung vs Kim Ga Eun (Korea Selatan) – Pertandingan Kedua
  • Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana vs Lee Jee Huei/Yang Po Hsuan (Taiwan) – Pertandingan Kedelapan

Dengan pertandingan yang sangat menarik di babak 16 besar ini, Indonesia memiliki peluang besar untuk menambah wakil yang lolos ke babak selanjutnya.

Jangan lewatkan aksi para atlet Indonesia yang siap memberikan yang terbaik di Kejuaraan Asia 2025!

Continue Reading

Sportechment

Kontra Borneo FC, Bojan Hodak: Ujian Berat untuk Persib Bandung

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, mengakui bahwa pertandingan melawan Borneo FC pada pekan ke-28 Liga 1 2024/25 di Stadion Segiri, Samarinda, pada Jumat, 11 April 2025, akan menjadi ujian berat bagi timnya.

Pasalnya, laga tersebut merupakan pertandingan pertama PERSIB setelah jeda hampir sebulan.

Namun, meski menghadapi tantangan besar, Hodak menegaskan bahwa timnya akan berjuang keras untuk meraih hasil terbaik di Samarinda.

“Kami tahu, ini akan menjadi pertandingan yang sulit, tetapi kami akan berusaha memberikan yang terbaik dan meraih hasil positif,” kata Hodak di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, pada Rabu, 9 April 2025.

Pelatih asal Kroasia ini juga mengungkapkan bahwa seluruh program persiapan tim berjalan dengan baik meski harus menghadapi kenyataan beberapa pemain absen karena cedera dan akumulasi kartu kuning.

Meskipun demikian, Hodak tetap optimistis bahwa timnya dapat tampil maksimal dalam pertandingan nanti.

“Situasi yang kami hadapi kali ini tentu menjadi tantangan tersendiri, tetapi kami siap. Kami akan berangkat dan fokus pada pertandingan. Kita akan lihat nanti,” tutup Hodak.

Persib kini berharap dapat mencuri poin di kandang Borneo FC untuk melanjutkan perjuangan mereka di Liga 1 2024/25.

Continue Reading

News

Bertemu MBZ, Prabowo Sepakati 8 MoU dan LoI

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) mendengarkan secara langsung pengumuman delapan Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intent (LoI) yang telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua negara.

Pengumuman tersebut dilakulan di akhir pertemuan bilateral kedua pemimpin negara yang digelar di Istana Qasr Al Shatie, Abu Dhabi, pada Rabu, 9 April 2025.

Kedelapan dokumen tersebut terdiri atas empat kerja sama antar-pemerintah (Government to Government/G-to-G) dan empat kerja sama antarpelaku usaha (Business to Business/B-to-B). Kerja sama tersebut mencerminkan semakin eratnya hubungan strategis antara Indonesia dan PEA di berbagai bidang.

Empat MoU G-to-G yang diumumkan meliputi:

  1. Pernyataan Kehendak antara Kementerian Luar Negeri PEA dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia tentang Kemitraan Alam dan Iklim;
  2. Protokol Perubahan Kedua Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah PEA tentang Kerja Sama Kelautan dan Perikanan;
  3. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Dalam Negeri PEA dan Kepolisian RI tentang Kerja Sama Keamanan dan Penanggulangan Terorisme; dan
  4. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Agama RI dengan Otoritas Umum Bidang Islam, Wakaf, dan Zakat PEA tentang Kerja Sama di Bidang Islam dan Wakaf.

Sementara itu, empat kesepakatan B-to-B yang disampaikan adalah:

  1. Memorandum Saling Pengertian antara Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI, dengan Al-Ain Farms for Livestock Production PEA tentang Investasi Produksi Susu;
  2. Nota Kesepahaman antara Ninety Degree General Trading LLC dan PT Pindad;
  3. Kesepakatan Prinsip Terkait Dengan Penambahan Kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik Surya Fotovoltaik Cirata; dan
  4. Memorandum Saling Pengertian antara PT PLN (Persero) dan Abu Dhabi Future Energy Company PJSC – MASDAR tentang Rencana Pengembangan PLTS Terapung Jatigede 100 MW.

Pengumuman tersebut menjadi bagian penting dari pertemuan bilateral yang berlangsung hangat dan penuh semangat kemitraan antara Indonesia dan PEA, serta mencerminkan kesamaan visi dalam memperkuat kerja sama ekonomi, ketahanan pangan, transisi energi, keamanan, dan nilai-nilai keagamaan.

Pertemuan ini juga menjadi tonggak baru dalam hubungan diplomatik kedua negara yang telah terjalin erat selama lebih dari empat dekade

Continue Reading

Sportechment

Megawati dan Bukilic Tinggalkan Red Sparks Musim Depan, Lha Kok Kenapa?

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Megawati Hangestri Pertiwi dan Vanja Bukilic memutuskan untuk meninggalkan Red Sparks, membuat tim harus mencari pengganti mereka untuk musim depan.

Red Sparks, tim voli terkemuka di Korea, akan menghadapi musim depan tanpa dua pemain andalannya, Megawati Hangestri Pertiwi dan Vanja Bukilic, yang memutuskan untuk tidak melanjutkan karier di tim tersebut.

Dilansir dari Newsis, meski sudah berusaha memperpanjang kontrak kedua pemain tersebut, upaya Red Sparks gagal. Megawati, yang akrab disapa Mega, memilih untuk kembali ke Indonesia guna lebih dekat dengan ibunya yang sedang membutuhkan perhatian. S

ementara itu, Bukilic memutuskan untuk melanjutkan karier di Eropa, meskipun secara finansial ia bisa mendapatkan gaji lebih besar jika tetap bertahan di Korea.

Red Sparks mengonfirmasi keputusan ini melalui pernyataan resmi setelah pertandingan final kejuaraan Liga Voli Korea.

“Kami telah berdiskusi mengenai pembaruan kontrak dengan Mega dan Bukilic setelah final kemarin, namun sayangnya upaya kami tidak membuahkan hasil,” ungkap pernyataan tim.

Megawati, yang sebelumnya telah mencatatkan dua musim gemilang bersama Red Sparks, mengatakan bahwa ia sangat menikmati waktu yang dihabiskan di tim tersebut. Namun, ia akhirnya memutuskan untuk mengutamakan kesehatan ibunya.

“Mega sangat senang dengan dua tahun yang dia habiskan di Red Sparks, namun kesehatan ibunya yang menurun membuatnya memilih untuk kembali ke Indonesia dan merawatnya,” ujar agen Megawati kepada Yonhap.

Di sisi lain, Vanja Bukilic, yang berperan sebagai opposite hitter selama di Red Sparks, memilih untuk mencari tantangan baru di Eropa.

Pemain asal Serbia ini merasa bahwa saatnya untuk tampil di liga yang lebih besar, meskipun di usia 25 tahun, ia telah mencapai puncak kariernya di Korea.

Dengan kehilangan dua pemain kunci ini, Red Sparks kini harus mencari cara untuk menggantikan peran penting yang ditinggalkan Mega dan Bukilic dalam tim.

Continue Reading

News

IKADI Desak Pemerintah RI Tegas Kecam Serangan Israel ke Gaza

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) mengutuk keras tindakan kejam Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Sejak Oktober 2023, Israel terus melakukan kejahatan kemanusiaan tanpa henti di wilayah tersebut.

Ketua Umum Ikadi, KH Ahmad Kusyairi Suhail, menyatakan bahwa serangan Israel jelas-jelas melanggar hak asasi manusia.

Ia menegaskan bahwa tindakan zionis telah menyebabkan genosida yang menewaskan ratusan ribu warga sipil tak berdosa.

Korban dari kekejaman ini mencakup perempuan, orang tua, ibu, dan anak-anak yang seharusnya dilindungi.

Ikadi juga mendesak Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengambil langkah aktif menghentikan genosida ini.

Menurut Ikadi, Indonesia bisa menjadi motor penggerak persatuan negara-negara Islam dan Arab untuk membebaskan Palestina.

Kiai Ahmad Kusyairi mengimbau pemerintah agar mengajak para pemimpin dunia Islam membantu rakyat Gaza dari penjajahan Israel.

Ia mengajak umat Islam di Indonesia dan dunia untuk terus peduli terhadap penderitaan warga Palestina.

Donasi berupa uang, makanan, obat-obatan, hingga hunian diminta terus disalurkan lewat lembaga terpercaya.

Para dai dan khatib masjid juga diminta terus menyuarakan penderitaan warga Palestina dalam khutbah mereka.

Ia menegaskan bahwa membebaskan Masjid al-Aqsha adalah tanggung jawab seluruh umat Islam.

Ikadi mengajak seluruh imam masjid untuk membaca doa qunut nazilah dalam shalat lima waktu memohon pertolongan Allah.

Sementara itu, PM Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan terus meningkatkan serangan brutal ke Gaza.

Hampir 50.700 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, telah terbunuh sejak serangan dimulai.

Mahkamah Pidana Internasional dan Mahkamah Internasional kini menjerat Israel dengan dakwaan genosida dan kejahatan perang.

Continue Reading

Ruang Sujud

Zuhud di Era Digital: Menjadi Hamba yang Merdeka dari Dunia

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Dalam sejarah spiritualitas Islam, zuhud selalu menjadi sikap yang dimuliakan. Ia bukan sekadar praktik menjauhi dunia, tetapi sebuah kesadaran mendalam bahwa dunia hanyalah tempat persinggahan, bukan tujuan akhir. Di era digital yang serba cepat dan penuh godaan ini, zuhud bukan kehilangan makna, justru semakin relevan untuk menjaga kebeningan hati dan keteguhan iman.

Zuhud secara sederhana dapat dimaknai sebagai sikap tidak tergantung pada dunia, meskipun seseorang memilikinya. Bukan berarti seseorang harus meninggalkan harta, pekerjaan, atau kehidupan sosial. Zuhud bukan kemiskinan, tetapi kebebasan batin. Imam Ahmad bin Hanbal berkata, “Zuhud itu bukan berarti kamu tidak memiliki apa-apa, tetapi kamu tidak diperbudak oleh apa yang kamu miliki.”

Kini, kita hidup di tengah kemewahan digital: gawai canggih, media sosial, aplikasi yang memanjakan, hingga budaya viral yang serba instan. Kita terhubung dengan dunia dalam sekejap, namun seringkali menjadi hamba dari layar yang ada di genggaman. Ketergantungan ini membuat zuhud terasa jauh dari kehidupan modern, padahal justru dibutuhkan lebih dari sebelumnya.

Salah satu tantangan terbesar di era digital adalah overstimulation—banjir informasi, notifikasi tanpa henti, dan dorongan untuk selalu terlihat eksis. Inilah bentuk perbudakan modern yang halus: kita merasa harus terus merespon, terus mengikuti tren, terus membandingkan hidup dengan orang lain. Dalam situasi ini, zuhud hadir sebagai jalan pembebasan. Ia mengajak kita melepaskan keterikatan, bukan benda fisik semata, tapi juga ikatan mental terhadap pengakuan, validasi, dan pencitraan.

Zuhud di era ini bisa dimulai dengan langkah-langkah kecil: membatasi waktu layar, mengurangi konsumsi media sosial, atau memilih untuk tidak mengikuti tren yang tak bermanfaat. Hal ini bukan berarti menolak teknologi, tapi menggunakannya dengan bijak. Dalam pandangan seorang zahid, teknologi adalah alat, bukan tujuan. Ia tidak membiarkan hidupnya dikendalikan oleh algoritma, melainkan tetap menjaga ruh dan arah hidupnya dengan sadar.

Para ulama dahulu memberi contoh tentang bagaimana memiliki dunia tapi tidak mencintainya secara berlebihan. Umar bin Khattab, meski seorang pemimpin besar, tetap hidup sederhana dan tidak terikat pada kekayaan duniawi. Begitu pula Imam Hasan al-Bashri yang sangat meyakini bahwa ketenangan hanya didapat ketika hati tidak bergantung pada dunia. Dalam konteks hari ini, kita bisa meneladani mereka dengan cara menjadi pengguna teknologi yang beretika, tidak silau dengan gaya hidup digital yang penuh glamor, dan tetap menjadikan akhirat sebagai orientasi utama.

Menjadi zahid di era digital juga berarti mampu mengatakan “cukup” ketika dunia terus menawarkan “lebih”. Kita tidak harus selalu memiliki gadget terbaru, mengikuti gaya hidup influencer, atau merasa tertinggal saat tidak mengonsumsi hal-hal viral. Zuhud menanamkan rasa qana’ah—merasa cukup dengan yang ada. Dengan itu, hati menjadi tenang, dan hidup lebih fokus.

Lebih dari itu, zuhud melatih kita untuk hidup dengan kesadaran. Setiap interaksi digital seharusnya menjadi ladang amal, bukan ladang kesia-siaan. Kita bisa bertanya pada diri: apakah waktu yang saya habiskan di media sosial mendekatkan saya pada Allah? Apakah unggahan saya membawa manfaat atau sekadar pamer? Apakah saya menjadi hamba Allah, atau hamba dari likes dan komentar?

Dalam perspektif sufistik, zuhud adalah langkah awal menuju ma’rifatullah, mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Tanpa melepaskan diri dari keterikatan dunia, hati sulit menerima cahaya ilahi. Maka, siapa yang ingin naik derajat spiritual, ia harus rela membersihkan hatinya dari cinta dunia. Di zaman sekarang, cinta dunia itu bisa berbentuk obsesi pada popularitas digital, pencapaian semu, atau kemewahan virtual yang hanya tampak di layar.

Zuhud bukan pelarian dari kehidupan, tapi cara hidup yang jernih. Seorang zahid tetap bekerja, tetap bersosialisasi, bahkan bisa sukses di dunia, tapi hatinya tidak pernah tergantung padanya. Ia tidak sedih saat kehilangan, dan tidak bangga berlebihan saat mendapatkannya. Dunia ada di tangannya, bukan di hatinya.

Maka, menjadi zahid di era digital adalah perjuangan untuk tetap merdeka—merdeka dari keinginan tanpa batas, merdeka dari pencitraan, dan merdeka dari tekanan eksistensi virtual. Merdeka untuk memilih hidup yang bermakna, bukan yang sekadar terlihat menakjubkan di layar. Inilah esensi zuhud yang abadi: menjadikan dunia sebagai jembatan, bukan jebakan.

Zuhud di era digital memang tidak mudah. Tapi ia sangat mungkin, dan sangat dibutuhkan. Ia adalah benteng di tengah banjir informasi. Ia adalah oase di tengah hiruk-pikuk pencitraan. Dan yang terpenting, ia adalah jalan menuju kebebasan sejati—bebas dari dunia yang memperbudak, dan bebas untuk kembali kepada Allah dengan hati yang bersih.

Continue Reading

News

Pemerintah RI Didesak Larang Masuk Warga dengan Paspor Ganda Israel

Ahmad Munawir

Published

on

Continue Reading

Ruang Sujud

Rahasia Ketenangan Hati: Menyelami Makna Zuhud dalam Kehidupan Sehari-hari

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Setiap manusia pasti menginginkan hidup yang tenang, damai, dan terbebas dari kegelisahan. Tapi di tengah kesibukan, persaingan, dan hiruk-pikuk kehidupan modern, ketenangan hati seolah menjadi sesuatu yang langka. Banyak orang mengejarnya melalui materi, hiburan, atau pencapaian karier. Namun, semakin dicari ke luar, semakin sulit ditemukan. Padahal, salah satu kunci ketenangan hati justru terletak dalam nilai Islam yang luhur—yaitu zuhud.

Zuhud sering disalahpahami sebagai sikap menjauhi dunia secara total, hidup miskin, atau menolak harta. Padahal, makna sebenarnya jauh lebih dalam. Imam Ahmad bin Hanbal menjelaskan bahwa zuhud bukan berarti tidak memiliki dunia, tetapi tidak menjadikan dunia sebagai tujuan utama. Orang yang zuhud bisa kaya raya, namun hatinya tidak terikat pada kekayaannya. Ia memegang dunia, tapi tidak digenggam olehnya.

Zuhud berasal dari akar kata “zahada” yang berarti meninggalkan. Dalam konteks spiritual, artinya meninggalkan keterikatan terhadap dunia demi sesuatu yang lebih mulia—yaitu akhirat. Zuhud bukanlah membenci dunia, melainkan menempatkannya pada posisi yang benar: sebagai alat, bukan tujuan.

Lalu bagaimana praktik zuhud dalam kehidupan sehari-hari? Apakah mungkin di era modern ini kita bisa mengamalkannya tanpa harus menjadi pertapa? Jawabannya: sangat mungkin. Justru di tengah kehidupan yang penuh distraksi dan kompetisi ini, zuhud menjadi pelindung hati agar tidak hanyut dalam keserakahan dan kecemasan.

Zuhud bisa dimulai dengan melatih diri untuk merasa cukup. Sifat qana’ah—merasa puas dengan apa yang ada—adalah saudara kembar dari zuhud. Saat orang lain sibuk mengejar tren, kita memilih untuk hidup sederhana. Saat orang lain panik karena merasa kurang, kita tenang karena yakin bahwa rezeki sudah ditakar oleh Allah. Sikap ini menumbuhkan rasa syukur, dan dari syukur itulah lahir ketenangan.

Dalam kehidupan sehari-hari, praktik zuhud bisa diterapkan dalam cara kita mengelola waktu, harta, dan perhatian. Misalnya, menghindari belanja berlebihan hanya demi gengsi. Atau, memilih pekerjaan yang halal dan memberi keberkahan, walau tidak membuat cepat kaya. Bahkan dalam penggunaan media sosial, zuhud mengajarkan kita untuk tidak tergoda oleh pencitraan, dan fokus pada kualitas hidup yang sesungguhnya.

Zuhud juga mendorong kita untuk tidak iri terhadap apa yang dimiliki orang lain. Ketika melihat orang lain punya rumah mewah, mobil mahal, atau liburan ke luar negeri, hati yang zuhud tidak tergerak oleh rasa ingin memiliki yang sama. Ia sadar bahwa dunia bukan tolok ukur kebahagiaan. Justru, zuhud membantu kita menciptakan kebahagiaan dari dalam diri, tanpa harus membandingkan hidup dengan orang lain.

Salah satu pelajaran zuhud terbaik datang dari Nabi Muhammad SAW sendiri. Beliau adalah pemimpin umat, tokoh besar, namun hidup dalam kesederhanaan. Beliau tidur di atas tikar kasar, tidak pernah menimbun kekayaan, dan selalu memberi bahkan saat beliau sendiri kekurangan. Namun, justru dari sana lahir pribadi yang kuat, penuh kasih, dan paling tenang menghadapi dunia.

Bahkan para sahabat yang kaya seperti Abdurrahman bin Auf tetap bersikap zuhud. Kekayaan yang ia miliki tidak menjadikannya sombong atau bergantung pada dunia. Ia menggunakan hartanya untuk akhirat, bukan untuk membanggakan diri. Dari sini kita belajar bahwa zuhud bukan soal jumlah, tapi soal sikap hati.

Dalam dunia kerja, zuhud bisa menjelma sebagai kejujuran dan kesederhanaan dalam ambisi. Kita tetap berusaha meraih yang terbaik, namun tidak sampai mengorbankan prinsip atau menjadikan kesuksesan duniawi sebagai segalanya. Zuhud menjaga agar kita tetap rendah hati dalam kemenangan, dan tetap berserah diri saat menghadapi kegagalan.

Zuhud juga memperhalus hubungan sosial. Orang yang zuhud tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah karena urusan dunia. Ia tidak berebut pujian, tidak haus pengakuan. Karena hatinya tenang, ia bisa memaafkan, bersabar, dan menghindari konflik yang tidak perlu. Zuhud menanamkan rasa damai, dan kedamaian ini menular ke sekitar.

Ketenangan yang lahir dari zuhud adalah ketenangan sejati—bukan ketenangan yang dibeli atau dicari di luar diri. Zuhud membebaskan hati dari perbudakan dunia. Ia memberi ruang bagi ruhani untuk tumbuh, bagi jiwa untuk merasa cukup, dan bagi pikiran untuk jernih. Zuhud bukan sekadar ajaran, tapi seni menjalani hidup dengan ringan dan bermakna.

Akhirnya, zuhud bukanlah ajaran kuno yang tidak relevan. Justru dalam dunia yang makin bising, zuhud adalah jalan sunyi yang membawa kita kembali pada diri, kembali pada Allah. Dengan zuhud, kita belajar bahwa hidup bukan tentang memiliki segalanya, tapi tentang melepaskan apa yang tidak perlu. Di sanalah rahasia ketenangan hati disimpan, dan hanya mereka yang zuhud-lah yang bisa merasakannya.

Continue Reading

News

Ketum PP. Muhammadiyah Dorong Perguruan Tinggi Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, menegaskan bahwa perguruan tinggi kini berada pada era kualitas, bukan sekadar rutinitas.

Akreditasi dan perangkingan internasional menjadi tolok ukur formal yang mencerminkan mutu suatu institusi pendidikan tinggi.

Ia mencontohkan UMS, UMM, dan UMY yang secara bergiliran masuk 10 besar kampus terbaik nasional serta diakui dunia.

Dalam kuliah tamu di Unismuh Makassar, Prof. Haedar menekankan pentingnya pengelolaan kampus yang modern, efisien, dan profesional.

Kampus tidak boleh dikelola secara personal, berdasarkan relasi, keluarga, atau kepentingan kelompok.

Ia mendorong tata kelola kampus berbasis keahlian dan profesionalisme demi kemajuan institusi setiap tahun.

Dosen yang telah bergelar doktor dan profesor harus berkontribusi nyata dalam riset dan pengabdian masyarakat.

Jika tidak, menurutnya, dosen hanya akan menjadi beban institusi pendidikan.

Kampus perlu membangun ekosistem riset yang produktif, bukan sekadar simbol formalitas.

Ia mencontohkan universitas Jepang seperti Nara University sebagai model kekuatan riset yang bisa ditiru.

Unismuh dinilai punya potensi besar untuk mengembangkan riset sosial yang relevan dengan kebutuhan bangsa.

Prof. Haedar juga menegaskan pentingnya komitmen civitas akademika terhadap nilai-nilai Muhammadiyah.

Kampus harus dipahami sebagai ruang pengabdian dan ibadah, bukan sekadar tempat mencari pekerjaan.

Komitmen ke-Muhammadiyahan harus menjadi ruh utama dalam mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



Sportechment8 minutes ago

Ngeri! 23 Laga Beruntun Tanpa Kalah di Semua Ajang, Kans Barcelona Sabet 4 Gelar

Sportechment48 minutes ago

Catat! Jadwal Wakil Indonesia di 16 Besar Kejuaraan Asia 2025 Hari Ini, Ada Jonatan

Sportechment60 minutes ago

Kontra Borneo FC, Bojan Hodak: Ujian Berat untuk Persib Bandung

News9 hours ago

Bertemu MBZ, Prabowo Sepakati 8 MoU dan LoI

Sportechment10 hours ago

Megawati dan Bukilic Tinggalkan Red Sparks Musim Depan, Lha Kok Kenapa?

News11 hours ago

IKADI Desak Pemerintah RI Tegas Kecam Serangan Israel ke Gaza

Ruang Sujud13 hours ago

Zuhud di Era Digital: Menjadi Hamba yang Merdeka dari Dunia

News17 hours ago

Pemerintah RI Didesak Larang Masuk Warga dengan Paspor Ganda Israel

Ruang Sujud17 hours ago

Rahasia Ketenangan Hati: Menyelami Makna Zuhud dalam Kehidupan Sehari-hari

News19 hours ago

Ketum PP. Muhammadiyah Dorong Perguruan Tinggi Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Ruang Sujud21 hours ago

Zuhud Bukan Anti-Kemajuan: Menggali Hikmah di Tengah Kemewahan Dunia

Ruang Sujud23 hours ago

BKPRMI Imbau Pemerintah Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina

Sportechment24 hours ago

Ariel NOAH Izinkan Momo Nyanyikan Lagu Ciptaannya, Asalkan…

News24 hours ago

Tunjangan Langsung untuk Guru, Tingkatkan Kesejahteraan dan Motivasi Mengajar

News1 day ago

Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Prabowo Minta Dukungan 5 Negara Ini

News1 day ago

Halalbihalal Kemendikdasmen: Momentum Perkuat Semangat Pengabdian dan Kerja Sama

Sportechment1 day ago

Declan Rice Ukir Sejarah, 2 Gol Tendangan Bebas Hancurkan Real Madrid

Ruang Sujud1 day ago

Menjadi Kaya Tanpa Terikat: Seni Zuhud di Era Modern

News1 day ago

Impor Bebas, Pajak Naik, Peternak Tersingkir?

Sportechment1 day ago

Hansi Flick Ingatkan Barcelona Tidak Jemawa Jelang Lawan Borussia Dortmund