Pemain Timnas Indonesia U-17 Amar Rayhan Brkic memantik perhatian pecinta bola tanah air. Pemain Diaspora ini akhirnya debut bersama Timnas U-17 menghadapi Panama U-17 pada laga kedua Grup A Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Senin 13 November 2023.
Bima Sakti baru menurunkan Amar Brkic pada menit ke-46. Dia masuk menggantikan Jehan Pahlevi. Amar pun bermain cukup baik sampai akhir laga tersebut
Amar Brkic merupakan pemain diaspora Timnas Indonesia U-17 yang lahir di Frankfurt, Jerman, pada 11 Juni 2007. Pemuda berusia 16 tahun ini bermain untuk TSG 1899 Hoffenheim U-17.
Ibu Amar Brkic Diyah Nahdiyati merupakan dokter spesialis anak asal Gombong Kabupaten Kebumen, Jawa Tenga . Sang ayah juga berprofesi dokter ortopedi olahraga asli Bosnia yang juga pencinta olahraga.
Diyah Nahdiyati saat ini praktik dokter di Frankfurt, Jerman. Bahkan Diyah dipercaya sebagai ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman Raya.
Perlu diketahui, Diyah merupakan adik dari mantan Bupati Kebumen Ir H Mohammad Yahya Fuad SE. Dengan demikian, Amar merupakan keponakan dari Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gombong sekaligus founder Tradha Group tersebut.
“Tentu sangat bangga memiliki keponakan yang membela Timnas Indonesia U-17 pada ajang piala dunia U-17. Selain itu sosok Amar juga bisa menjadi inspirasi anak-anak muda di Kebumen,” ujar Yahya Fuad, Minggu 12 November 2023.
Yahya Fuad memberikan dukungan total kepada keponakanya yang membela Timnas Indonesia U-17. Salah satunya dengan memboyong keluarga besarnya sejumlah 20 orang ke Surabaya untuk menonton secara langsung saat Amar membela Timnas Indonesia U-17 menghadapi Panama U-17, Senin 13 November 2023.
Selain itu, Cafe Teman Hati Pejagoan (Tradha Group) juga menggelar nonton bareng siaran langsung gelaran Piala Dunia U-17.
Yahya Fuad menyebutkan bahwa pada pertandingan pertama, keponakannya mengalami diare sehingga terpaksa harus duduk manis di bangku cadangan. Saat bertemu dengan keponakannya, kondisi Amar sudah pulih dan siap untuk membela Garuda Muda.
“Dia (Amar) baru datang ke Indonesia. Karena selama ini tinggal di Jerman, dia kaget dengan cuaca Indonesia yang sangat panas,” ujar Yahya Fuad.
Yahya menyebutkan bahwa saat ini, Amar yang masih berusia 16 tahun masih memiliki dua kewarganegaraan yakni Jerman dan Indonesia. Sehingga saat membela Timnas Indonesia Amar bukan permain naturalisasi karena memegang paspor Jerman dan Indonesia.
“Selain Bahasa Jerman, Amar berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia,” ujar Yahya Fuad seraya menyebutkan Amar juga menghafalkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.