Monitorday.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) meningkatkan dan memperluas ekspor produk halal tidak hanya ke negara-negara muslim, tetapi juga diharapkan bisa memanfaatkan pasar ekspor dunia yang membutuhkan produk-produk halal, berkualitas dan memenuhi standar kesehatan.
Kepala Badan Ekonomi Syariah Kadin Indonesia, Taufan Rotorasiko mengatakan, UKM Indonesia dapat melakukan ekspor lebih luas lagi. Sebab Industri halal tumbuh secara positif di tengah berbagai tantangan global. Pada tahun 2021, terdapat 1,9 miliar Muslim di seluruh dunia yang membelanjakan sekitar USD 2 triliun untuk produk halal.
Menurut Indonesia Halal Markets Report 2021/2022, ekonomi halal berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar USD 5,1 miliar (sekitar Rp 72,9 triliun) per tahun melalui peluang ekspor dan investasi.
“Pertumbuhannya hampir mencapai 9 persen (year on year) dan diperkirakan akan meningkat hingga mencapai USD 4,96 triliun pada tahun 2030,” ungkap Taufan dalam The 5th International Halal Dialogue bertema “Establishing New Market Opportunity from ASEAN to Global Halal Through Cooperation and Harmonization of Halal Standard” di gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), Rabu (25/10/2023).
Menurut Taufan, perkembangan ekonomi halal sangat penting. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dengan jumlah lebih dari 230 juta jiwa (sekitar 87% dari total populasi) merupakan pasar yang signifikan untuk produk halal.
“Hal ini juga berarti bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui pengembangan dan perluasan ekonomi halal”.
Taufan juga mengatakan, untuk meningkatkan ekosistem produk halal perlu sinergitas yang utuh dan baik agar pelaku ekspor Indonesia, terutama UKM dapat meningkatkan eskpor barang-barang halalnya ke pasar dunia.
“Ke depan kita juga harapkan Indonesia dapat menjadi pusat halal global pada tahun 2024 dan bekerjasama dengan negara-negara di Asia Tenggara memperluas visi untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat halal global,” pungkasnya.